TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku tak ingin membalas pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M. Hendropriyono yang meminta warga negara Indonesia keturunan Arab tak memprovokasi masyarakat. Sandiaga juga menyebut mertua Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa itu sebagai senior.
Baca juga: Fadli Zon Respons Pernyataan Hendropriyono Soal Keturunan Arab
"Pak Hendropriyono senior kita ya, dan saya tidak ingin saling berbalas," kata Sandiaga di Rumah Siap Kerja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2019.
Sandiaga mengaku ingin melontarkan kalimat-kalimat yang sejuk saja selama Ramadan ini. Menurut dia, semua pihak juga semestinya mengeluarkan komentar-komentar yang mempersatukan masyarakat.
Meski begitu, Sandiaga lantas menyinggung soal pemilu yang jujur dan adil. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun meyakini masyarakat Indonesia tak mudah terprovokasi selama Pemilihan Umum 2019 berlangsung jujur dan adil. Namun jika tidak, kata dia, masyarakat tak akan bisa menerima.
"Selama prosesnya jujur adil, honest, transparan, dan bermartabat, saya yakin. Enggak usah khawatir kita. Tapi seandainya proses pemilu ini tidak jujur dan adil ya masyarakat tidak akan bisa menerima hasilnya," ujarnya.
Hendropriyono sebelumnya mengatakan agar warga Indonesia keturunan Arab tak membuat onar dengan memprovokasi masyarakat. Namun dia membantah ucapannya itu bernada rasial.
Baca juga: Jadi KSAD, Andika Perkasa Bantah Ada Pengaruh Hendropriyono
Ucapan Hendropriyono ini senada dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, yang disampaikan dalam waktu berdekatan di lokasi berbeda pada Senin kemarin, 6 Mei 2019. Hendro melontarkan hal tersebut di kantor Lembaga Pertahanan Nasional, sedangkan Wiranto di kantornya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menganggap ucapan Hendropriyono dan Wiranto itu menyindir pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab. "Saya kira orang bisa dengan mudah menafsirkan begitu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2019.