TEMPO.CO, Jakarta - Awalnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi bakal kesulitan menembus ambang batas parlemen sebesar empat persen pada Pemilu 2019 karena mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon presiden dan wakil presiden. Alasannya, keduanya adalah kader Partai Gerindra, sehingga efek ekor jas tidak mengarah ke PKS. Namun, prediksi tersebut meleset. Perolehan suara nasional PKS dalam pemilu legislatif ini justru melejit ke angka 8 hingga 9 persen–naik sekitar dua persen dibanding Pemilu 2014.
Baca: Suara Partai Melejit, Presiden PKS: Ini Bukan Single Factor
Ketua Dewan Pengurus Pusat PKS Bidang Kepemudaan, Mardani Ali Sera, mengatakan faktor utama yang membuat perolehan suara nasional partainya melejit karena dukungan ulama serta momentum pemilihan gubernur di DKI Jakarta. Berikut ini wawancara Tempo dengan Mardani, Minggu, 21 April 2019.
Apa penyebab perolehan suara nasional PKS pada pemilu kali ini meningkat cukup signifikan?
Kami pikir hal ini karena efek 212 (demontrasi 212 adalah unjuk rasa masyarakat pada 2 Desember 2016 yang menuntut Basuki Tjahaja Purnama–Gubernur DKI Jakarta saat itu—dipenjara karena diduga menistakan agama) dan gerakan masif sejak pemilihan kepala daerah DKI Jakarta yang berlanjut ke pemilu legislatif 2019.
Calon anggota parlemen dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkostum super hero robot saat kampanye di Stadion Sidolig, Bandung, Kamis, 11 April 2019. Sebanyak 245.000 kandidat akan bertarung memperebutkan kursi parlemen serentak dengan pemilihan Presiden di seluruh Indonesia secara serentak. TEMPO/Prima Mulia
Sejak lama posisi PKS jelas, yaitu bersama 212, sehingga memberikan pengaruh besar suara muslim. Kami juga yang memulai kampanye #2019gantipresiden. Pada kampanye terakhir bersama Prabowo dan Sandiaga, hanya PKS yang menyerukan semua kader untuk memenuhi Stadion Gelora Bung Karno. Massa saat itu kebanyakan berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Program kampanye kami tentang perpanjangan surat tanda nomor kendaraan gratis juga menyentuh hati warga Jakarta yang mayoritas menggunakan sepeda motor.
Bagaimana PKS akan merealisasikan janji kampanye soal SIM seumur hidup dan perpanjangan STNK gratis tersebut?
Kami akan segera membuat road map-nya baik di tingkat nasional maupun lokal. Janji adalah janji.
Kenaikan suara PKS ini berasal dari pemilih swing dan undecided atau karena pemilih kultural PKS yang meningkat?
Baseline PKS di tiga pemilu terakhir itu pada angka 6-7 persen. Pemilu kali ini ada tambahan sekitar 2-3 persen. Ada dua kemungkinan, pertama, penetrasi kader, struktur, dan anggota legislatif PKS pada basis massa bukan PKS. Kedua, suara umat karena di kubu 02 (pasangan Prabowo-Sandiaga) hanya PKS yang partai Islam. Jadi, kami berbahagia dengan hal itu.
Apa PKS akan tetap berkoalisi dengan Gerindra setelah pemilu ini?
Sejak awal PKS paling konsisten berkoalisi bersama Gerindra, sejak 2013 hingga kini. Insya Allah, sesuai dengan karakternya sebagai partai dakwah, PKS ingin istiqomah mengawal koalisi agar efektif mengontrol pemerintah.
Baca juga: Pengamat Sebut Dua Faktor Ini yang Mendongkrak Suara PKS
Pernyataan Anda ini mengartikan bahwa PKS sudah mengakui kekalahan pasangan Prabowo-Sandi dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada pemilu presiden sesuai dengan hitung cepat lembaga survei?
PKS sangat percaya quick count atau survei yang memiliki metodologi ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan.