TEMPO.CO, Pangkalpinang - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dilarang petugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk masuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 07 di Kelurahan Selindung Lama, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.
Baca: Ikut Pemilu 2019, Darmin: Ini Pemilihan Bukan Main, Banyak Bener
Larangan Erzaldi masuk ke TPS disampaikan langsung petugas Panwaslu saat dia melakukan pemantauan bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda).
"Mohon maaf Pak, yang boleh masuk ke dalam TPS hanya yang berhubungan dengan TPS, seperti petugas dan pemilih," ujar salah satu petugas Panwaslu kepada Erzaldi yang begitu tiba langsung masuk ke dalam TPS 07 di Kelurahan Selindung Lama, Rabu, 17 April 2019.
Erzaldi yang tidak menyangka dilarang langsung mundur dan kembali ke depan pintu masuk TPS. "Oh...Ku cuma nek nanya ikak bai aman lancar dak e (Saya cuma mau tanya kalian saja aman lancar atau tidak disini," ujar Erzaldi.
Meski dilarang, Erzaldi mengaku senang dengan pelaksanaan pemilu di TPS yang ada di Bangka Belitung. Pemilihan dianggap berjalan lancar dan sudah sesuai dengan aturan. "Untuk keamanan saat ini relatif aman dan damai. Alhamdulillah semua pelaksanaannya sudah sesuai aturan," ujar dia.
Erzaldi menuturkan Pemerintah Provinsi optimistis dengan tingkat partisipasi masyarakat di Bangka Belitung akan sesuai target. Hal itu, kata dia, dapat dilihat dari ramainya antrean di setiap TPS.
"Sampai siang ini masih banyak yang antre menunggu giliran. Tidak ada TPS yang sepi. Kami sudah pantau beberapa TPS yang ada di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah," ujar dia.
Baca: Pesan Luhut Usai Nyoblos: Masih Ada Waktu 5 Jam, Mari Dijaga
Erzaldi menambahkan pihaknya meminta masyarakat menghormati dan menghargai siapa pun yang terpilih dalam Pemilu 2019. Siapapun yang terpilih, kata dia, merupakan putra-putri terbaik bangsa yang perlu didukung.
"Harapan saya setiap yang mewakili daerahnya atau yang mewakili bangsa ini dapat amanah dan membawa aspirasi masyarakat demi kemajuan bangsa kedepannya," ujar dia.