Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Golput Setelah Nonton Sexy Killers, Begini Kata Staf Presiden

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Deputi V KSP Jaleswari Pramowardani berbincang dengan media di Gedung Bina Graha, Jakarta, 8 Maret 2019. TEMPO/Friski Riana
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Deputi V KSP Jaleswari Pramowardani berbincang dengan media di Gedung Bina Graha, Jakarta, 8 Maret 2019. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardhani mempersilakan orang yang berkeinginan golput karena menonton film Sexy Killers. "Kalau ada yang ingin golput gara-gara melihat Sexy Killers film soal tambang itu, undang-undang juga melindungi tentang hak itu," kata Jaleswari di Kantin Pojok Istana, Jakarta, Selasa, 16 April 2019.

Baca juga: Film Sexy Killers Dianggap Kampanye Golput, Begini Kata Dosen UNS

Jaleswari mengatakan, undang-undang turut melindungi masyarakat yang mau menggunakan hak pilih maupun yang golput. Asalkan, kata dia, seseorang tidak memobilisasi berdasarkan kekerasan dan politik uang. "Itu yang dilarang."

Adapun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo selalu menganjurkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Sebab, pemilu diselenggarakan dengan biaya yang tinggi.

"Ini pendidikan politik yang perlu juga diberikan masyarakat kita agar masyarakat kita semakin hari semakin melek demokrasinya semakin baik," kata Moeldoko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film dokumenter panjang berjudul Sexy Killers karya rumah produksi WatchDoc yang dirilis menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 menuai reaksi beragam di kalangan warganet. Salah satunya karena film ini dianggap sebagai kampanye golput.

Baca juga: Mahfud MD Ajak Kaum Milenial untuk Tidak Golput

Banyak komentar positif terhadap film yang mengungkap sisi kelam di balik bisnis tambang batu bara dan PLTU di Indonesia itu. Namun, film berdurasi hampir 1,5 jam yang menyebut sejumlah nama, termasuk calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, itu juga tidak sedikit menuai tanggapan bernada negatif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

18 Februari 2024

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

Selain memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, namun pemungutan suara ulang ternyata juga memiliki dampak negatif. Apa saja?


2 Hari Dirty Vote Tembus Lebih dari 16 Juta Penonton, Sudan Nonton Film Berdurasi 1 Jam 55 Menit 22 Detik Ini?

13 Februari 2024

Poster film Dirty Vote. Foto: Instagram.
2 Hari Dirty Vote Tembus Lebih dari 16 Juta Penonton, Sudan Nonton Film Berdurasi 1 Jam 55 Menit 22 Detik Ini?

Munculnya film Dirty Vote langsung menyedot perhatian publik menjelang Pemilu 2024, mengungkap indikasi kecurangan sistematis dalam pemilu kali ini.


Film Dirty Vote Tembus 13 Juta Penonton, Dandhy Laksono Jawab Pertanyaan Publik

13 Februari 2024

Poster film Dirty Vote. Foto: Instagram.
Film Dirty Vote Tembus 13 Juta Penonton, Dandhy Laksono Jawab Pertanyaan Publik

Sutradara film Dirty Vote, Dandhy Laksono mengungkap proses di balik terciptanya film yang kini telah disaksikan lebih dari 13 juta penonton.


Intrik Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 yang Terwakilkan dalam Film Sexy Killers dan Dirty Vote, Ada Hubungannya?

13 Februari 2024

Foto tangkapan layar dari film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar (kiri), Bivitri Susanti (tengah), Feri Amsari (kanan), narasumber dalam film Dirty Vote. Youtube
Intrik Pemilu 2019 dan Pemilu 2024 yang Terwakilkan dalam Film Sexy Killers dan Dirty Vote, Ada Hubungannya?

Menjelang pemilu 2019, Watchdoc menayangkan film dokumenter yang diberi judul Sexy Killers. Ada perbedaan substansial dengan Dirty Vote?


Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Sexy Killers. youtube.com
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.


Sama-sama Dirilis Jelang Pemilu, Ini Bedanya Sexy Killer 2019 dan Dirty Vote 2024

12 Februari 2024

Sexy Killers. youtube.com
Sama-sama Dirilis Jelang Pemilu, Ini Bedanya Sexy Killer 2019 dan Dirty Vote 2024

Watchdoc merilis film dokumenter Dirty Vote tiga hari menjelang Pemilu 2024. Watchdoc juga pernah merilis film Sexy Killer jelang Pemilu 2019.


Profil Dandhy Dwi Laksono, Sutradara Film Dirty Vote Setelah Sexy Killer dan Pulau Plastik

12 Februari 2024

Dandhy Dwi Laksono. Foto : Instagram
Profil Dandhy Dwi Laksono, Sutradara Film Dirty Vote Setelah Sexy Killer dan Pulau Plastik

Kondisi menjelang Pemilu 2024 digambarkan secara jelas dalam film Dirty Vote. Film yang tayang sejak 11 Februari 2024 ini disutradarai Dandhy Laksono.


Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

10 Februari 2024

Tantri Syalindri atau Tantri Kotak. Foto: Instagram/@tantrisyalindri
Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

Tantri Kotak mengaku masih galau mentenukan pilihan tapi juga tak ingin golput dalam Pemilu 2024


Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

9 Februari 2024

Ilustrasi Golput. REUTERS
Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

Menjadi golput alias tak gunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan hak politik warga negara Indonesia. Tapi, sanksi pidana bagi mereka mengajak golput.


Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

9 Februari 2024

Ilustrasi golput. Rnib.org.uk
Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

Golputt pernah menjadi sebuah gerakan pada 1971. Ternyata, sejumlah kerugian akibat tidak gunakan hak memilih dalam Pemilu. Apa saja?