- KPK Sita 400 Ribu Amplop Serangan Fajar
Dalam rangkaian operasi senyap terhadap Bowo Sidik, KPK menyita 400 ribu amplop berisi uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu. Amplop tersebut disita dari 6 lemari besi di kantor PT Inersia di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada 28 Maret 2019. Setelah dikumpulkan, seluruh amplop itu dikemas dalam 82 kardus dan dua boks kontainer.
Baca: Buka 15 Ribu Amplop Bowo Sidik, KPK Temukan Rp 300 Juta
Diperkirakan seluruh duit dalam amplop berjumlah Rp 8 miliar. KPK menduga seluruh duit tersebut juga merupakan hasil tindak pidana korupsi, sebab Bowo tak cuma menerima duit dari Asty. Selain itu, KPK menduga Bowo akan membagi-bagikan amplop berisi uang itu pagi hari pencoblosan pemilu 17 April 2019 alias serangan fajar. Bowo merupakan calon legislatif inkumben dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah II.
-Terdapat Logo Jempol dalam Amplop
Isu keberadaan logo jempol dalam ratusan ribu amplop Bowo Sidik mencuat pertama kali saat konferensi penetapan tersangka kasus ini, pada Kamis, 28 Maret 2019. Saat itu, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan membantah keberadaan logo jempol tersebut. Namun belakangan, KPK membenarkan keberadaan logo ibu jari tersebut. “Tidak ada nomor urut, yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut,” kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, Selasa, 2 April 2019.
Febri menuturkan logo itu ada di seluruh amplop dari 3 kardus yang sudah dibuka KPK. Febri mengatakan KPK akan membuka seluruh amplop untuk memastikan jumlah uang. Sejauh ini, kata dia, KPK menduga amplop tersebut dipakai untuk kepentingan pencalegan Bowo Sidik.
-Bowo Seret Golkar dan Nusron
Setelah beberapa kali bungkam, Bowo Sidik akhirnya buka suara setelah diperiksa penyidik pada Senin, 9 April 2019. Mengenakan rompi tahanan dan tangan terborgol di depan, Bowo mengatakan dia diperintah oleh partai dan Nusron Wahid untuk menyiapkan 400 ribu amplop.
Wartawan: Apa ada yang ingin disampaikan, Pak?
Bowo: Saya diminta oleh partai untuk menyiapkan 400 ribu ya, saya diminta Nusron Wahid untuk menyiapkan 400 ribu.
Wartawan: 400 ribu amplop ini disiapkan hanya untuk pileg atau juga pilpres?
Bowo: Yang jelas partai kami mendukung 01.
Nusron membantah telah memerintahkan Bowo Sidik untuk menyiapkan amplop serangan fajar. “Saya tidak pernah menyuruh, itu urusan masing-masing, saya punya strategis sendiri,” katanya.
Baca: Bowo Sidik Mengaku Disuruh Nusron, Golkar: Jangan Seret yang Lain
Sementara, Partai Golkar meminta Bowo Sidik tidak menyeret partai dan politikus partai beringin ke dalam kasus yang menjeratnya. “Selalu ada tendensi seorang yang kena OTT berusaha melibatkan pihak lain,” kata Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily.
M. ROSSENO AJI | ANDITA RAHMA