TEMPO.CO, Bandung - Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) Guntur Fathahilah menganggap Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra terlalu berlebihan dalam membeberkan isi percakapan WhatApp dengan Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.
Baca: FPI Sebut Yusril Ingin Adu Domba Rizieq Shihab dengan Prabowo
Sebelumnya, Yusril menjadi perbincangan usai mengungkap chat pribadi dirinya dengan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab melalui aplikasi pesan WhatsApp. Inti pembicaraan itu yakni menyoal pandangan Rizieq yang meragukan keislaman calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Kalau terkait berita yang sedang marak dari kemarin ini, lebay-lah. Saya tahu dia (Yusril) senior saya juga, masak bisa menjamin itu asli WA-nya Habib Rizieq," ucap Guntur saat ditemui di Bandung, Kamis, 4 April 2019.
Menurut Guntur, Rizieq tidak suka melakukan pembicaraan melalui chat WA, makanya dia yakin kalau tangkapan layar percakapan WA yang dijadikan bukti Yusril tidak benar. "Habib tidak pernah pegang WA, nggak, dia harus melalui asistennya," katanya.
Selain itu, Guntur pun memastikan itu bukan gaya chat Rizieq. Rizieq pun, ucap dia, hanya sesekali saja melakukan komunikasi melalui sambungan telepon. Itupun harus melalui asistennya terlebih dahulu.
"Habib itu nggak pernah chattingan, kalaupun telepon juga dalam waktu tertentu memang menggunakan telpon-telpon dari asistennya. Telepon yang sering, bukan chatting, tapi ini kan beredar chattingan. Prof (Yusril) ini lebay," ujar Guntur.
Menurut dia, motif dari pernyataan Yusril memang sangat kental dengan muatan politis. Apalagi, isu percakapan Rizieq dan Yusril yang disebarkan itu mendekati hari pencoblosan pemilihan presiden (Pilpres) pada 17 April 2019.
Baca: Fakta Panas Dingin Hubungan Yusril - Rizieq Shihab
"Ini kan masalah mendekati hari-hari tanggal-tanggal pencoblosan, ya sudah jelaslah arahnya kemana. Apakah itu untuk harga tawarnya dia (Yusril) untuk kedudukannya. Ini sangat kental dengan muatan politis," kata Guntur.