TEMPO.CO, Jakarta - Yenny Wahid yang mewakili kubu Jokowi menegaskan bahwa ia tidak meragukan sedikitpun jiwa nasionalisme dan patriotisme Prabowo, bahkan ia sangat kagum.
Baca juga: Pilpres, Yenny Wahid Optimistis Jokowi Menang di Jakarta
Sayangnya, menurut Yenny, Prabowo banyak menyampaikan data yang keliru soal pertahanan.
Yenny menggarisbawahi salah satu kesalahan data Prabowo, yaitu terkait dengan anggaran pertahanan yang menyebut anggaran pertahanan Indonesia lebih kecil dibanding Singapura.
"Salah satunya adalah tentang anggaran pertahanan kita yang dibandingkan dengan Singapura. Beliau mengatakan bahwa salah satu kelemahan kita adalah anggaran kita kecil, karena hanya sekitar 0,8 persen dari APBN, sementara Singapura 3 persen dari APBN. Ini saya baca sudah keliru," kata Yenny dalam konferensi pers seusai debat capres, Sabtu 30 Maret 2019.
Yenny mengatakan anggaran Indonesia justru jauh lebih besar dari Singapura. Ia mengatakan anggaran memang menjadi salah satu pengukur kekuatan militer di sebuah negara.
"APBN kita jauh lebih besar dari Singapura hampir tiga kali lipat. Lebih dari 3 kali 4, artinya adalah Singapura dan anggaran kita nggak beda jauh," kata Yenny.
Hal lainnya, kata dia, yakni anggaran itu menjadi salah satu ukuran, tentang keperkasaan sebuah militer dari sebuah negara, sehingga Indonesia jauh melampaui Singapura.
Baca juga: Pakai Bahasa Arab, Yenny Wahid Sebut Jokowi Kurus tapi Kuat
Yenny Wahid juga menyebut kekuatan militer Indonesia yang dianggap sebagai yang paling kuat di kawasan ASEAN. Selain itu juga ukuran militer Indonesia terdapat di peringkat 15 dunia.
"Ini kata siapa, bukan kata saya. ini katanya Global Firepower Index, sebuah lembaga yang menghitung kekuatan militer di semua negara. Indonesia ini dianggap sebagai kekuatan super power kalau dikatakan ukuran militernya Indonesia ranking 15 dunia. Asean nomor 1, dunia nomor 15, Singapura nomor 59," kata Yenny.