TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean tak menampik bahwa calon presiden Prabowo Subianto sudah melempar sinyal ihwal posisi menteri ke partainya. Namun, Ferdinand mengaku tak tahu apakah Prabowo juga sudah berbicara dengan elite partai politik lainnya di koalisi.
Baca: Di Bandung, Prabowo Singgung AHY Jadi Menteri Jika Menang Pilpres
"Saya kurang tahu. Saya hanya tahu yang ke Demokrat," kata Ferdinand kepata Tempo, Jumat, 29 Maret 2019.
Ferdinand tak merinci lebih lanjut pembicaraan Prabowo perihal posisi menteri ini. Dia menegaskan, formasi kabinet adalah hak prerogatif Prabowo jika terpilih menjadi presiden. Ferdinand mengatakan Prabowo tentu tak perlu membicakan dengan tim pemenangan.
"Beliau punya hak menentukan karena sesuai konstitusi dan UU itu hak prerogatifnya. Paling juga sudah berdiskusi dengan Sandiaga Uno," kata juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini.
Di sela pidato kampanye di Bandung, Jawa Barat, kemarin, Prabowo melempar sinyal siapa yang akan menjadi menteri jika dirinya menang. "Itu orang-orang pintar ada di belakang gua semua, jadi kalau gua presiden kira-kira siapa yang ada di kabinet gue. Eh untuk apa saya sembunyi-sembunyi. Lu mau beli kucing dalam karung," kata Prabowo di Stadion Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis, 28 Maret 2019.
Ketua Komando Gabungan Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, Sekjen PAN Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, dan mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang awalnya duduk di kursi belakang dia minta maju bergabung ke depan panggung.
"Saya tanya AHY pantas enggak jadi menteri? Jujur ya. Eh eh eh jangan karena gantengnya aja ya. Dia ganteng tapi dia lulusan Harvard, lu tau berapa orang Indonesia yang lulus dari Harvard tiap tahun mungkin 2-3 orang. Aku juga dulu ke Harvard tapi jalan-jalan saja," kelakar Prabowo.
Prabowo pun memuji satu persatu tim sukses yang dia panggil ke depan panggung. Tak terkecuali mulai dari Sohibul Iman, Priyo, Hinca hingga Ahmad Heryawan (Aher). "Bukan karena beliau ketua partai, gak jadi ketua partai saja beliau sudah jadi orang pintar," katanya.
Simak juga: Kampanyekan Coblos Prabowo, AHY Singgung Keberhasilan Era SBY
"Aher bagaimana Aher dua kali gubernur pantas gak kalau kita angkat jadi menteri. Edi Suparno pakar keuangan kalau ngitung korupsi paling pinter dia. Pak Hinca itu koboy dari Sumatra itu," katanya.