INFO JABAR - Selain menjadi Bandara komersil, keberangkatan haji dan umroh, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka juga akan dijadikan Bandara Kargo e-commerce. Sebesar 50 persen kargo di Bandara Soekarno Hatta akan pindah ke Kertajati.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan para pelaku industri aviasi Asia Tenggara beberapa waktu lalu di Singapura terkait hal tersebut. "Jadi mereka tertarik menjadikan Kertajati sebagai Bandara kargo e-commerce," katanya, Senin, 18 Maret 2019, di Bandung.
Menurut Emil, sapaan akrab Gubernur, e-commerce atau perdagangan secara elektronik saat ini merupakan bisnis besar. Diprediksi, dalam kurun waktu lima tahun, nilai bisnis e-commerce di Asia Tenggara akan mencapai US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1000 triliun.
"Tahun ini dimulai ya memindahkan 50 persen operasional kargo di Bandara Soetta ke Kertajati karena saat ini sudah tidak memadai. Jadi Kertajati akan mengambil sekian persen dari US$ 80 miliar dengan akan membangun pergudangan canggih," ujar Emil.
Untuk merealisasikan hal itu, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 20 hektare di area Bandara Kertajati. "Untuk pembangunannya sudah disiapkan lahan 20 hektare," ucapnya.
Nantinya PT BIJB akan bekerja sama dengan PT Jasa Angkasa Semesta Tbk yang sudah diberikan konsesi untuk mengelola kargo di Bandara Kertajati. Selain itu, PT BIJB juga bekerja sama dengan PT Pos (Persero) yang akan mengirim barang kargo ke tempat yang dituju.
"Jadi nanti kerja samanya tiga pihak, yaitu PT BIJB, PT JAS, dan PT Pos. PT JAS yang mengatur loading dengan pesawat hingga ke bandaranya, nanti yang mengirim ke rumah-rumahnya itu PT Pos," tutur Emil.
Bandara ini juga akan tetap melayani penerbangan umum termasuk haji dan umroh. Emil memprediksi , dalam kurun waktu lima sampai 15 tahun Kertajati akan menjadi bandara tersibuk di Indonesia. (*)