TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berusaha menarik basis massa PDIP untuk lolos ambang batas parlemen. Pernyataan ini diungkapkan Hendrawan merespons Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menyindir PDIP soal perda syariah.
Baca: PDIP: Pernyataan Grace Natalie PSI Ngawur
Menurut Hendrawan, pernyataan Grace semata-mata sedang membangun persepsi sebagai partai yang paling pancasilais dan nasionalis. Menurutnya, PSI sedang berupaya menarik basis pemilih PDIP yang moderat untuk bisa lolos ke Senayan.
"Segmen PDIP yang gemuk berusaha ditangguk. Namun, mereka masih dipersepsi sebagai partai elitis, nasionalis gedongan dan anak-anak muda dengan urban life-style dan segala atributnya," ujar Hendrawan saat dihubungi Tempo pada Selasa, 12 Maret 2019.
Seperti diketahui, hasil sigi sejumlah lembaga survei menunjukan elektabilitas PSI berada di bawah satu persen. Di sisi lain, ketentuan ambang batas parlemen (parliementary threshold) sebesar empat persen. Ini membuat posisi PSI terancam tidak lolos ke Senayan.
Grace sebelumnya menyindir PDIP di hadapan ribuan kader PSI di acara Festival 11 PSI di Medan, Senin, 11 Maret 2019. Dia menyayangkan sikap PDIP yang terlibat aktif dalam pengesahan 443 perda syariah di Indonesia. Grace mengatakan pernyataannya ini merujuk pada hasil penelitian yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University. "Bagaimana mungkin disebut partai nasionalis, kalau diam-diam menjadi pendukung terbesar Perda Syariah?" ujar Grace.
Baca: PSI Serang Partai Nasionalis yang Dukung Perda Syariah
Hendrawan mengatakan pernyataan Grace asal bunyi. "Pernyataan itu ngawur. Soal perda syariah, kami selalu bergulat menegakkan nilai-nilai ke-indonesiaan dan nilai Pancasila. Hanya saja, kami sering kalah kalau keputusan diambil dengan voting," ujar Hendrawan.
Tonton Soal Pengesahan Perda Syariah, Grace Natalie Sindir PDIP