TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Konbes NU yang dilaksanakan pada 27 Februari hingga 1 Maret 2019 di Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat.
Baca juga: Maarif NU Usul Aswaja Masuk Kurikulum untuk Tangkal Radikalisme
"Iya benar (akan membuka acara)," ujar Ketua PBNU Robikin Emhas saat dikonfirmasi pada Jumat, 22 Februari 2019.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menuturkan pertemuan itu akan membahas sejumlah isu. Harapannya PBNU dapat memberi solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi sama seperti munas sebelumnya.
Salah satu isu yang akan dibahas berkaitan dengan revolusi industri 4.0. Said memastikan warga NU siap menghadapi perubahan tersebut. NU juga akan menyinggung masalah revisi Undang-Undang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Mereka ingin memperjuangkan kesetaraan pesantren dengan sekolah negeri.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal menyatakan pertemuan juga akan membahas sejumlah isu terkini di Indonesia. Salah satunya terkait hukum penggunaan plastik. "Plastik jelas telah melahirkan kemudaratan karena baru bisa terurai ratusan tahun kemudian," ujarnya.
Baca juga: Di Depan Kiai NU, Ma'ruf Amin: 212 Telah Menjadi Gerakan Politik
Selain diskusi mengenai isu terkini, acara itu juga akan diisi dengan berbagai pertunjukan, seperti pameran. Helmy menuturkan, Munas dan Konbes NU rencananya akan dihadiri sekitar 50 ribu orang. Sejumlah pejabat dalam dan luar negeri juga akan datang.
Meski banyak warga NU yang datang ke acara tersebut, Said Aqil menyatakan Munas dan Konbes tidak menjadi ajang kampanye. "PBNU bukan kendaraan politik," ujarnya. Menurut dia, warga NU tak perlu diarahkan untuk mendukung tokoh NU yang berlaga di Pilpres 2019.