Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nisan Jemaat Tak Boleh Pakai Tanda Salib, Gereja Kotagede Pasrah

image-gnews
Dua orang Umat Katolik Bali berdoa saat ziarah ke makam keluarganya di pemakaman Kristen, Desa Tuka, Kabupaten Badung, Bali, 25 Desember 2016. Tradisi ziarah usai Misa Natal dilakukan untuk mendoakan para kerabat yang sudah wafat. Johannes P. Christo
Dua orang Umat Katolik Bali berdoa saat ziarah ke makam keluarganya di pemakaman Kristen, Desa Tuka, Kabupaten Badung, Bali, 25 Desember 2016. Tradisi ziarah usai Misa Natal dilakukan untuk mendoakan para kerabat yang sudah wafat. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Makam Albertus Slamet Sugiardi di pemakaman Jambon, RT 53 RW 13, Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta dipotong tanda salibnya dengan cara digergaji karena desakan warga kampung itu. Sehingga nisan itu tinggal membentuk huruf T.

Pengurus Gereja Santo Paulus Pringgolayan Kotagede Agustinus Sunarto menuturkan saat mendengar kabar jemaatnya meninggal pada Senin 17 Desember 2018, pihak keluarga menginginkan agar jenazah Albertus dikuburkan di komplek makam depan gereja itu.

Namun permintaan keluarga itu tak bisa dikabulkan karena almarhum bukan warga setempat. Sunarto berembug dengan Bedjo Mulyono, seorang tokoh masyarakat Purbayan.  Dari pembicaraan itu disetujui jasad Slamet dikubur di komplek makam Jambon RT 53 RW 13, Purbayan, Kotagede, tak jauh dari kediamaan almarhum.

Baca: Heboh Nisan Tanda Salib Dipotong di Yogya, Begini Kronologinya

“Sekitar pukul 13.00 ada kabar kalau lokasi makamnya almarhum tak boleh di tengah komplek makam, warga minta makam Slamet dipinggirkan. Saya jawab ‘oke, enggak masalah’,” ujar Sunarto.

Namun setelah itu Sunarto mengaku mendapat pesan pendek yang meminta agar saat pemakaman Slamet berlangsung tidak boleh ada doa dan upacara jenazah sesuai permintaan kampung. “Saya jawab juga, ‘enggak masalah tak ada doa dan upacara jenazah',” ujarnya.

Saat pemakaman Slamet usai dan keluarga menancapkan tanda salib di atas pusara, ada keberatan dari warga. Akhirnya nisan salib itu digergaji dan tinggal membentuk huruf T. Pihak gereja dan keluarga tak mempermasalahkan salib itu dipotong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Lalu saat malam hari keluarga akan menggelar doa arwah di rumah almarhum Slamet, ternyata dilarang juga oleh kampung. Akhirnya doanya dipindah ke Gereja Santo Paulus ini,” ujarnya.

Simak: Gereja Makam Yesus Buka Kembali, Umat Kristen Palestina Bersyukur

Sunarto menuturkan, saat keluarga akan menggelar tirakatan untuk doa bersama di depan rumah itu, pihak kampung juga tidak bisa menyediakan perangkat seperti tenda, meja kursi dan lainnya. Alasannya karena saat itu sedang tidak ada yang bisa menyewakan perangkat untuk tirakatan doa. “Jadi akhirnya tidak ada tenda, meja, kursi untuk keluarga almarhum,” ujarnya.

Ketua RT 53 RW 13 Soleh Rahmad Hidayat menuturkan  warga memang tak membolehkan ada ibadat dan doa untuk jenazah Slamet di rumahnya. Soleh berdalih hal itu sudah menjadi permintaan warga.

Termasuk tak bolehnya ada simbol kristen di komplek pemakaman itu karena sudah menjadi permintaan warga yang ingin menjadikan komplek makam itu khusus muslim. “Kesepakatan (setuju kalau salib dipotong) itu awalnya tidak tertulis, lalu dibuat tertulis,” ujar Soleh.

Soleh mengatakan tak adanya simbol kritisani di makam itu sudah menjadi aturan tak tertulis dari warga. “Namanya sudah aturan kalau dilanggar nanti malah jadi konflik,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Ungkap Alasan Almarhum Dimakamkan di Kaki Pusara Ibunda

4 hari lalu

Habib Hasan bin Ja'far Assegaf. Instagram
Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Ungkap Alasan Almarhum Dimakamkan di Kaki Pusara Ibunda

Habib Abdullah adik kandung Habib Hasan bin Jafar Assegaf ungkap alasan almarhum dimakamkan di kaki pusara ibundanya di komplek Masjid.


Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

26 hari lalu

Situs Makam Sunan Amangkurat Agung di Tegalarum, Tegal. Maps.google
Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Makam putra mahkota Sultan Agung yaitu Sunan Amangkurat I berada di Tegal. Bagaimana menuju ke sana?


Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas Hadiri Ekshumasi Makam Anaknya

41 hari lalu

Penyidik Polda Metro Jaya melakukan ekshumasi makam anak artis Tamara Tyasmara, Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, 6 tahun, di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas Hadiri Ekshumasi Makam Anaknya

Penyidik Jatanras Polda Metro Jaya membongkar makam anak artis Tamara Tyasmara dan DJ Dimas Angger, Dante, yang tewas tenggelam di kolam renang


Pagi Ini Polisi Bongkar Makam Anak Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut

42 hari lalu

Artis film televisi Tamara Tyasmara (kiri) dan kuasa hukumnya Sandy Arifin usai menjalani pemeriksaan kasus anak Tamara tewas tenggelam di kolam renang. Pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin, 5 Februari  2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pagi Ini Polisi Bongkar Makam Anak Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut

Polisi pagi ini akan membongkar makam untuk mengautopsi anak artis Tamara Tyasmara, Raden Adante Khalif Pramudityo, yang tewas tenggelam


Polda Metro Jaya Bakal Ekshumasi Makam Anak Artis Tamara Tyasmara Besok

42 hari lalu

Artis Tamara Tyasmara pemeran Humaira hadiri gala premier film
Polda Metro Jaya Bakal Ekshumasi Makam Anak Artis Tamara Tyasmara Besok

Penyidik Polda Metro Jaya bakal membongkar makam anak artis Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut pada Selasa, 6 Februari 2024.


Makam Pendeta Andes Kuno Ditemukan, Dihiasi Keramik dan Segel

31 Agustus 2023

Para arkeolog dari Proyek Arkeologi Pacopampa memegang potongan tembikar dari makam berusia 3.000 tahun yang diyakini merupakan penghormatan kepada pemimpin agama elit di negara Andean sekitar tiga milenium lalu, di Pacopampa, Peru, 26 Agustus 2023. Pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam, dengan mangkuk keramik berhias dan segel yang menunjukkan cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang elit. Ministry of Culture of Peru/Handout via REUTERS
Makam Pendeta Andes Kuno Ditemukan, Dihiasi Keramik dan Segel

Para arkeolog menemukan makam Pendeta Pacopampa yang berusia 3.000 tahun


125 Makam dengan Kerangka Utuh Ditemukan di Pemakaman Era Romawi di Gaza

24 Juli 2023

Insinyur Palestina bekerja di pemakaman era Romawi di Gaza, 23 Juli 2023. REUTERS/Mohammed Salem
125 Makam dengan Kerangka Utuh Ditemukan di Pemakaman Era Romawi di Gaza

Ini adalah pertama kalinya di Palestina peneliti menemukan pemakaman yang memiliki 125 makam.


Prabowo dan Sultan HB X Beda Pendapat soal Pemindahan Makam Pangeran Diponegoro

15 Juli 2023

Makam Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro bersama makam isterinya, Makassar, Rabu (28/04). Tempo/Kink Kusuma Rein
Prabowo dan Sultan HB X Beda Pendapat soal Pemindahan Makam Pangeran Diponegoro

Prabowo mengusulkan makam Pangeran Diponegoro di Makassar dipindah ke Yogyakarta. Usulan Prabowo itu ditolak Sultan HB X. Apa alasan keduanya?


Menyambangi Makam Johannes van der Steur, Tokoh Kemanusiaan di Zaman Kolonial di Magelang

11 Juli 2023

Pemakaman Johannes Van Der Steur, tokoh kemanusiaan di Magelang. Tempo/Arimbihp
Menyambangi Makam Johannes van der Steur, Tokoh Kemanusiaan di Zaman Kolonial di Magelang

Pada makam itu, terbaring seorang tokoh kemanusiaan asal Belanda, Johannes van der Steur yang merawat 7.000 anak yatim dari berbagai kalangan.


Taj Mahal Dibangun 16 Tahun karena Cinta, Ini Mausoleum Bukan Masjid

10 Mei 2023

Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Taj Mahal Dibangun 16 Tahun karena Cinta, Ini Mausoleum Bukan Masjid

Bangunan makam ini dibangun Kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang istrinya Mumtaz Mahal. Taj Mahal dibangun pada 1632 dan selesai 9 Me 1648