TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dalam sehari ia bisa lebih dari lima kali berganti pakaian. Alasannya, pekerjaannya sebagai presiden membuat harus menghadiri sejumlah acara berbeda setiap harinya.
"Biasanya itu sehari saya bisa lakukan empat, lima, enam kali ganti karena gonta ganti acara," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Konvensi Nasional Humas 4.0 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 10 Desember 2018.
Baca: Kongres Kebudayaan, Jokowi Singgung Toleransi dalam Berkontestasi
Menariknya hari ini Jokowi justru 'salah kostum' saat membuka acara kehumasan tersebut. Ia seharusnya memakai batik namun malah mengenakan setelan jas berwarna biru.
Jokowi menjelaskan ia terpaksa tidak memakai batik karena setelah ini akan melantik pelaksana tugas gubernur Riau dan Bengkulu. "Mohon maaf bukan saya salah kostum, tidak. Karena saya sehabis ini harus lantik gubernur," ujarnya.
Ia merasa repot jika ia mengenakan batik lalu tak lama harus berganti baju lagi. "Tapi ini tadi udah, saya enggak mau ganti, udah. Sekali lagi saya mohon maaf dulu, nanti dipikir salah kostum," kata Jokowi.
Baca: Sikap Jokowi Terhadap Pemberantasan Korupsi Menuai Kritik
Dalam acara itu, Jokowi berpesan agar para humas bisa mensosialisasikan pesan positif dan prestasi kepada publik agar terbangun kepercayaan dan reputasi lembaganya. Namun dalam membangun reputasi itu, Jokowi meminta para humas tidak menyebarkan berita bohong atau hoax.
"Bagi bapak ibu humas perusahaan, ya membangun kepercayaan, reputasi perusahaan tanpa memberitakan keburukan perusahaan yang lain. Apalagi menebarkan hoaks, fitnah maupun ujaran kebencian. Bagi bapak ibu humas pemerintahan, ya sama," kata Jokowi.
Baca: Banyak Komentar Negatif, Jokowi: Sudah Biasa Sejak Jadi Wali Kota