TEMPO.CO, Jayapura - Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal Joshua Sembiring mengatakan tim gabungan TNI dan Polri dijadwalkan akan mengevakuasi para pekerja dan anggota TNI yang menjadi korban penembakan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua hari ini.
"Evakuasi akan dilakukan dengan mengerahkan pasukan, baik dari darat dan udara yang dibantu helikopter," kata Joshua kepada Antara, Rabu, 5 Desember 2018.
Baca: Pembunuhan Pekerja di Papua, Komnas HAM: Pelanggaran HAM Serius
Joshua mengatakan proses evakuasi akan dilakukan terhadap para pekerja dan karyawan PT Istaka Karya serta anggota TNI yang menjadi korban. "Tahap awal pasukan akan mengevakuasi para korban yang berada di sekitar Yigi dan gunung Tabo," kata dia. Namun ia belum dapat memastikan jumlah korban yang akan dievakuasi.
Saat ini, kata Joshua, ia dan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin masih berada di Wamena. Ia mengatakan pasukan saat ini berkejaran dengan waktu mengingat cuaca di lapangan sering kali berubah.
Baca: 4 Korban Penembakan di Papua Ditemukan, Begini Kondisinya
Pada Selasa, 4 Desember 2018, aparat gabungan TNI dan Polri telah berhasil mengevakuasi 12 warga sipil dari Mbua. Empat orang diantaranya merupakan karyawan PT Istaka yang berhasil melarikan diri dan diamankan di Pos TNI Mbua. Mereka ikut diserang kelompok bersenjata yang menyebabkan satu anggota TNI meninggal.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Pembunuhan diduga terjadi pada Minggu malam, 2 Desember 2018. Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh kelompok bersenjata dan satu orang belum ditemukan.