TEMPO.CO, Jakarta - Putri ketiga mendiang Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Anita Hayatunnufus menjelaskan soal pilihan politik keluarga pasca sang kakak Yenny Wahid menetapkan pilihannya mendukung Jokowi - Ma'ruf.
Baca juga: Yenny Wahid: Bismillah...., Jokowi Akan Memimpin Kembali
Ia mengatakan pilihan politik anak-anak Gus Dur selain Yenny, tidak untuk konsumsi publik cukup mereka saja yang tahu.
“Kalo mbak Yenny sudah jelas ya terang-terangan, siapa yang dia pilih. Kalau kami sisanya (Alisa Wahid, dirinya, dan Inayah Wahid), adalah urusan kami di bilik suara nanti,” ujar Anita saat ditemui di Hong Kong Cafe, Gondangdia, Jakarta, Ahad 30 September 2018.
Anita mengatakan keempat putri Gus Dur ditugaskan untuk bergerak di kemasyarakatan tapi dalam koridor yang berbeda. Yenny, tambah Anita, memang yang diamanahkan untuk meneruskan perjuangan ayah mereka di jalur politik praktis.
Adapun, Alisa bergerak di akar rumput menangani persoalan sosio-kultural bersama Gusdurian. Adiknya anak paling bontot Inayah Wahid bergerak di bidang kepemudaan dan budaya. Sementara dirinya dalam bidang penguatan masyarakat sipil.
Baca juga: Romi PPP: Tak Ada Alasan Historis Pendukung Gus Dur Pilih Prabowo
“Karena memang ruang geraknya Gus Dur pada saat sehat itu sangat luas, kami tidak ada yang bisa satu orang (menangani) semuanya. Jadi kami membagi tugas ini di antara kami berempat,” kata aktivis anti berita palsu, yang kini mengetuai komunitas Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia (Mafindo).
Namun, ia mengaku tujuan dari semua itu sama. Anita pun mengaku tidak ada masalah apapun saat kakaknya bersama Barikade Gus Dur, mendeklarasikan mendukung Jokowi-Ma’ruf. Meskipun berbeda dalam bidang garap, ia mengaku mereka berempat tetap saling support dan menuju pada satu tujuan, mewujudkan visi Gus Dur.