TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menunggu hasil identifikasi korban jiwa akibat tsunami Palu oleh tim Disarter Victim Identification (DVI) Kepolisian RI.
Baca juga: Kata Ahli Geologi Soal Gempa Donggala Picu Tsunami Palu
"Tim DVI Polri masih mengidentifikasi korban khususnya yang meninggal akibat tsunami," ujar Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di kantornya, Sabtu 29 September 2018.
Menurut Sutopo sebagian besar korban meninggal diakibatkan oleh terjangan tsunami Palu dengan ketinggian 3 meter yang diakibatkan oleh gempa Donggala berkekuatan M 7.4, kemarin.
Sutopo menyebutkan dari data sementara BNPB 384 korban meninggal dunia sebagian besarnya karena terjangan tsunami Palu. BNPB pun kata Sutopo belum bisa memprediksi berapa korban meninggal akibat tsunami tersebut.
Sutopo mengatakan laporan yang diterima BNPB banyak mayat ditemukan di wilayah pantai pasca tsunami Palu. Saat ini korban meninggal tersebut dibawa ke rumah sakit untuk diidentifikasi.
Baca juga: 6 Fakta Gempa Donggala dan Data Korban yang Terus Bertambah
Data BNPB per 23 September 540 orang mengalami luka berat, 16.732 jiwa sudah mengungsi di 124 titik di Palu. Sedangkan untuk daerah lain khususnya Kabupaten Donggala yang menjadi pusat gempa belum terdata."Jumlah akan terus bertambah karena data ini baru dari Palu, belum termasuk dari Donggala," ujarnya.
Gempa Donggala berkekuatan 7,7 SR lalu dimutakhirkan menjadi 7.4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.