TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ikut mengantarkan pasangan calon presiden Prabowo - Sandiaga Uno mengambil nomor urut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) malam ini, Jumat, 21 September 2018. SBY dipastikan absen meski Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan Prabowo - Sandiaga kemungkinan didampingi para pimpinan partai koalisi.
Jansen mengatakan jajaran partainya kini tengah mengusut pemberitaan Asia Sentinel, situs berita yang berbasis di Hongkong. "Melihat kepadatan beberapa kegiatan internal partai, kelihatannya akan fokus menyelesaikan itu dulu ya. Mungkin akan kirim perwakilan," kata Jansen kepada Tempo, Jumat, 21 September 2018.
Baca: Asia Sentinel Minta Maaf ke SBY Soal Pemberitaan Kasus Century
Sekjen dan tim DPP Demokrat juga baru pagi ini terbang dari Hongkong ke Jakarta sesudah beberapa hari melakukan investigasi. Asia Sentinel menurunkan artikel yang diklaim berisi investigasi konspirasi kasus Bank Century.
Asia Sentinel menulis bahwa SBY dan 30 pejabat lainnya melakukan pencucian uang sebesar US$12 miliar atau setara Rp177 triliun. Asia Sentinel telah meminta maaf kepada SBY dan Partai Demokrat.
Baca: Asia Sentinel Minta Maaf, SBY: Sebagai Orang Beriman Saya Maafkan
Meski begitu, kata Jansen, Partai Demokrat tak menganggap remeh pemberitaan itu. Sore nanti, kata Jansen, Demokrat akan rapat membahas hasil investigasi.
Pengusutan maraton terhadap Asia Sentinel ini memang diusahakan rampung sebelum masa kampanye pemilihan presiden dimulai. Menurut Jansen, sebagai juru kampanye nasional Prabowo – Sandiaga, SBY tak ingin masalah ini mengganggu usaha pemenangan Prabowo - Sandiaga. "Agar Bapak juga udah enak turun jadi jurkam ke berbagai tempat di Indonesia," ujarnya.