TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin memberikan tanggapannya soal Sandiaga Uno yang disebut sebagai Ulama oleh Hidayat Nur Wahid. Menurut Ma'ruf, masyarakat yang mempertanyakan sebutan tersebut hendaknya bertanya kepada pihak yang memberi sebutan pertama kali.
Baca juga: Ijtima Ulama 2, Begini Kata Sandiaga Soal Janji Pulangkan Rizieq
"Yang bilang ulama itu siapa? Tanya sama dia," kata Ma'ruf seusai menghadiri pertemuan Komunitas Muda Amin di Sofyan Hotel, Jakarta, Selasa 18 September 2018.
Sebelumnya, politikus PKS Hidayat Nur Wahid menyebut Sandiaga Uno sebagai ulama. Menurut dia, julukan itu berangkat dari terminologi bahasa Arab yang mengejawantahkan ulama sebagai seseorang yang memiliki keahlian khusus.
Hidayat juga mengatakan julukan ulama selama ini salah kaprah bila hanya dikaitkan dengan pemuka agama. Menurut dia, sesuai dengan kamus bahasa Arab, ulama juga bisa dipakai untuk memanggil orang-orang yang ahli. Ahli mesin, listrik, ekonomi, industri, misalnya.
Adapun dalam konteks penyematan embel-embel ulama kepada Sandiaga, Hidayat mantap mengakui bahwa mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memiliki banyak keahlian. Sandiaga diakui ahli di bidang ekonomi, di bidang bisnis, dan relasi. Maka itu, ujar Hidayat, Sandiaga layak disebut ulama.
Baca juga: Prabowo Tandatangani Pakta Integritas Ijtima Ulama II, Ini Isinya
Selain unggul dalam bidang keahlian, seorang ulama juga biasanya memiliki etika baik sebagai seseorang yang beragama. Hidayat pun kembali memuji bahwa Sandiaga Uno mumpuni di bidang tersebut. Ia mengatakan, Sandiaga tak setengah-setengah dalam menjalankan perintah agama. Dia bahkan menjalankan puasa sunah.
"Infaq Sandiaga juga luar biasa. Lalu, dia enggak menerima gaji dan gaji yang diterima malah dizakatkan," kata Hidayat. Perilaku Sandiaga ini dikatakan Hidayat sebagai seseorang yang dianggap memiki sikap terpuji.