TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama akan menggelar Ijtima Ulama jilid II pada 16 September mendatang di Jakarta. Dalam cara itu, akan hadir 1.000 ulama dan tokoh nasional, termasuk pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang direncanakan akan menyampaikan arahannya.
"Setiap acara, kecil atau besar, Habib (Rizieq) selalu hadir, baik dalam bentuk fisik maupun suara," kata Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak saat konferensi pers di Restoran Hayam Wuruk, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018.
Baca: GNPF: Semangat Ijtima Ulama Jilid 2 Masih Sama dengan Pertama
Rizieq saat ini tengah berada Arab Saudi. Ia meninggalkan Indonesia sejak terjerat kasus dugaan skandal chatting pornografi dengan Firza Husein. Meski tak dijelaskan gamblang soal kehadirannya dalam Ijtima Ulama II, imam besar FPI itu dipastikan akan menyampaikan pandangannya terhadap sikap kelompoknya menghadapi pemilu 2019.
GNPF sebelumnya telah mengadakan Ijtima Ulama pertama pada Juli 2018. Pertemuan yang dihadiri 500 ulama itu memutuskan dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Mereka juga mengajukan nama yang mungkin mendampingi Prabowo, yaitu Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri. Namun pilihan yang diajukan GNPF pada Ijtima pertama tak terakomodasi oleh koalisi Prabowo.
Baca: Soal Dukungan PBB di Pilpres, Yusril Ihza Tunggu Ijtima Ulama
Meski suara mereka tak terakomodasi, Ketua FPI Sobri Lubis mengatakan Ijtima Ulama II akan tetap pada pandangan sebelumnya untuk mendukung calon presiden kubu Parabowo. Pada prinsipnya, menurut dia, mereka tidak ingin memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Soal menjadi tim sukses atau tidak, Sobri menunggu arahan Rizieq. Setelah Ijtima usai digelar, menurut dia, GNPF akan menandatangani fakta integritas. Poin penting yang dicatat di dalamnya ialah hal-hal yang berkaitan dengan materi politik dan kelembagaan.
Baca: Gelar Ijtima Ulama II, GNPF Tentukan Sikap ke Prabowo - Sandiaga