TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi siang ini mengumpulkan 80 perwira TNI dan Polri di Istana Kepresidenan dalam rangka kenaikan pangkat. Dalam pertemuan ini, Jokowi berpesan agar kedua institusi meningkatkan sinerginya.
Baca: Besok, Jokowi Lantik Delapan Gubernur Terpilih Pilkada Serentak
"Karena dengan sinergitas TNI-Polri yang cukup pokok, maka akan bisa mendukung program-program nasional," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto seusai pertemuan dengan Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Jokowi, kata Arief, meminta TNI-Polri bersama-sama menjaga stabilitas politik dan keamanan. Jika hal ini terwujud maka program-program pembangunan nasional mendapat dukungan yang besar.
Menurut Arief, dalam pertemuan itu Jokowi tidak menyinggung soal maraknya pelarangan deklarasi #2019GantiPresiden. Di sejumlah tempat gerakan ini mendapat larangan dari kepolisian daerah.
Baca: Jokowi Kembali Panggil Menteri Ekonomi ke Istana Pagi Ini
Jokowi menilai langkah kepolisian yang membubarkan acara deklarasi #2019GantiPresiden sudah tepat dengan pertimbangan keamanan. "Enggak, beliau hanya secara umum tadi menjelaskan pada kami semua," kata dia.
Secara rinci, dari seluruh perwira yang menghadap Jokowi ini 23 orang berasal dari Polri dan 57 orang dari TNI.