TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia membantah tuduhan dirinya hendak menghapuskan mata pelajaran pendidikan agama islam di seluruh sekolah.
Tuduhan tersebut beredar dalam sebuah video oleh seorang pembicara yang menyebutkan Musdah Mulia akan menghapus pelajaran pendidikan agama islam jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memenangkan Pemilu 2019.
Baca : Agama Masih Dipandang Sebagai Komoditas Politik di Indonesia
"Bisa dilihat di Youtube, politisi PDI P Musdah Mulia akan menghapuskan pelajaran agama islam seluruh sekolah di Indonesia jika PDI P kembali menang Pemilu 2019," kata pria dalam video tersebut.
Menurut Musdah pernyataan tersebut tidak benar. "Itu fitnah, itu hoax," ujar Musdah dalam sebuah rekaman videonya terkait klarifikasi tuduhan tersebut, Jumat 17 Agustus 2018.
Musdah menyebutkan ada dua tuduhan yang tidak benar dalam hoax tersebut, pertama pernyataan kalau Musdah merupakan politisi PDI P. Menurut Musdah, dia hanya pernah terlibat di Megawati Institut sebagai direktur dan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan aktivitas PDI P.
Selanjutnya, kata Musdah adalah tuduhan dirinya akan menghapus pelajaran agama islam. Musdah kembali membantah hal tersebut. "Saya besar dari lingkungan pesantren, sepanjang hidup saya, saya aktif dalam pengembangan ilmu agama, jelas tuduhan tersebut tidak benar," ujarnya.
Simak juga : HUT RI Ke 73, Titiek Soeharto: Pemerintah Harusnya Fokus ke Petani dan Nelayan
Musdah berpendapat, pelajaran merupakan salah satu modal untuk membangun spritual dan moralitas negara. Karena dalam pendidikan agama diajarkan nilai-nilai keadilan, toleransi, solidtas dan kejujuran.
Menurut Musdah Mulia, pelajaran agama islam adalah salah satu pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik. "Saya pikir pendidikan agama wajib diikuti oleh seluruh peserta didik," ujarnya.