Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agama Masih Dipandang sebagai Komoditas Politik di Indonesia  

Seorang pengurus masjid menunjukan ukiran khas Bali di pintu gerbang Masjid Al-Hikmah, Denpasar, Bali, 26 Juni 2015. Ukiran-khas Bali seperti yang terdapat di pura sebagai wujud kebersamaan dan toleransi antar umat Muslim dan Hindu. Johannes P. Christo
Seorang pengurus masjid menunjukan ukiran khas Bali di pintu gerbang Masjid Al-Hikmah, Denpasar, Bali, 26 Juni 2015. Ukiran-khas Bali seperti yang terdapat di pura sebagai wujud kebersamaan dan toleransi antar umat Muslim dan Hindu. Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama, Siti Musdah Mulia, menegaskan permasalahan konflik antaragama di Indonesia terjadi karena pemerintah belum mampu mengakomodasi keragaman keyakinan yang ada di Tanah Air. “Republik ini punya pluralisme, konstitusi harus melindungi semua agama,” kata Musdah dalam diskusi antaragama di Jakarta pada Senin, 2 November 2015.

Imbauan kepada pemerintah ihwal semua agama, menurut Musdah, harus dijadikan sarana meningkatkan spiritualitas bangsa. Cara mengembalikan semangat itu, pemerintah harus melakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa semua agama memiliki posisi sama di depan hukum.
Kemudian, pemerintah bisa melakukan pemberdayaan terhadap komunitas beragama. Kementerian Agama harus mau memberikan pernyataan bahwa Indonesia punya banyak agama dan semua hidup. “Bicarakan ini di depan masyarakat sepanjang mereka adalah warga negara Indonesia,” ujar Musdah.

Musdah menilai agama di Indonesia saat ini hanya dipandang sebagai komoditas politik. Ketika musim pemilihan umum, agama sering dijadikan dongkrak suara para calon kepala daerah. Bahkan ia menilai setiap kali pemilihan kepala daerah, agama menjadi faktor jualan yang sangat laku.

Sementara, antropolog dari Universitas Albert Ludwigs Freiburg Jerman, Judith Schlehe, mengungkapkan kondisi hubungan antarumat beragama di Jerman. Di sana, terjadi kategorisasi minoritas dan mayoritas. Ia mengatakan di Jerman banyak masyarakat campuran, tidak jelas apakah mereka beragama Protestan atau Katolik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akan tetapi, agama di Jerman secara umum diakui pemerintah. Ia menceritakan ketika pertama kali datang ke Indonesia 30 tahun lalu. Saat itu, ujar Judith, tidak ada masalah yang muncul dari hubungan antaragama. “Tidak ada masalah sama sekali, muslim taat beragama, Kristen juga taat. Saat ini, saya melihat makin banyak orang berpikir terkotak-kotak.”

Di mata Judith, tidak ada permasalahan keyakinan pada Tuhan yang tunggal atau jamak. Hal terpenting bagi dia adalah mau berdiskusi dan tidak menciptakan perbedaan yang berujung konflik.

DANANG FIRMANTO

 
Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Recep Tayyip Erdogan Sebut Lawan Politiknya Mendukung LGBT

31 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Sebut Lawan Politiknya Mendukung LGBT

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Kilicdaroglu dan sekutu-sekutunya pro-LGBT.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

50 hari lalu

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Agama, Al-Qur'an dan Sains

55 hari lalu

Ilustrasi mengaji. TEMPO/Subekti.
Agama, Al-Qur'an dan Sains

Meski Al-Qur'an bukanlah kitab sains, tetapi ia merupakan sumber ilmu pengetahuan. Ayat saintifik membutuhkan peran akal untuk mengungkapnya.


Mahfud Md di Peresmian GKI Pengadilan: Bentuk Negara Hadir Sesuai Konstitusi

57 hari lalu

Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri) bersama Mendagri Tito Karnavian (tengah) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) mengikuti acara peresmian Gedung Gereja GKI Pengadilan Pos Bogor Barat di jalan KH Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, 9 April 2023. Bima menyebut sedikitnya ada 30 pertemuan resmi, dan 100 lebih pertemuan informal yang digelar untuk mencari ujung penyelesaian konflik pembangunan gereja ini. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Mahfud Md di Peresmian GKI Pengadilan: Bentuk Negara Hadir Sesuai Konstitusi

Mahfud Md mengatakan peresmian Gereja Kristen Indonesia Pengadilan pos Bogor yang dikenal GKI Yasmin, merupakan bentuk kehadiran negara.


Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

21 Maret 2023

Sejumlah santri mengaji Al Quran menggunakan penerangan lilin dan lampu minyak di masjid Pondok Pesantren Baitul Mustofa, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Selasa 4 Mei 2021. Pengajian yang dilakukan dengan penerangan lilin dan lampu minyak tersebut dilakukan untuk melatih konsentrasi para santri sekaligus meneladani nabi dan orang-orang terdahulu di masa belum adanya aliran listrik namun tetap membaca kitab suci Al Quran. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

Pemerintah Kota Surabaya memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci selama satu tahun kepada pelajar dari enam keyakinan.


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Tanamkan Nilai Agama untuk Dukung Pembentukan Karakter Anak

28 Februari 2023

Anak-anak belajar agama sambil menunggu waktu buka puasa di trotoar masjid Lautze, Bandung, Jawa Barat, 20 Mei 2018. DKM masjid menyediakan menu berbuka puasa bagi umat, musafir, dan tuna wisma di program Ngabuburit Di Teras Lautze selama sebulan penuh. TEMPO/Prima Mulia
Tanamkan Nilai Agama untuk Dukung Pembentukan Karakter Anak

Menko PMK mengatakan penanaman nilai-nilai ajaran agama sangat penting untuk mendukung pembentukan karakter positif pada anak.


Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.


Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...


Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.