Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Helikopter Apache AH-64 menembakkan flare saat latihan militer Han Kuang, yang mensimulasikan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) yang menyerang pulau itu, di Pangkalan Udara Ching Chuan Kang, Taichung, Taiwan, Kamis, 7 Juni 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Helikopter Apache AH-64 menembakkan flare saat latihan militer Han Kuang, yang mensimulasikan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) yang menyerang pulau itu, di Pangkalan Udara Ching Chuan Kang, Taichung, Taiwan, Kamis, 7 Juni 2018. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Bahkan helm yang dikenakan para pilot helikopter Apache ini pun memiliki teknologi mutakhir. Harga pelindung kepala ini juga mahal.

Baca: Sudah Punya 10 Pilot Helikopter Apache, TNI AD Akan Tambah Lagi

"Ini satu helm harganya sekitar Rp 500 juta," kata Letnan Satu Korps Penerbang TNI AD, Alexius Darma, yang juga salah satu pilot Apache, di markas Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 20 Juli 2018.

Pengadaan helm khusus pilot Apache dilakukan Kementerian Pertahanan dengan menggandeng Elbit Systems of America, Fort Worth, Texas, pada 2015. Harga kontrak untuk 300 helm senilai US$ 13,2 juta.

Helm ini memiliki kemampuan untuk memungkinkan pilot helikopter Apache mengontrol semua senjata yang terpasang pada pesawat itu. Selain itu, pilot bisa mendapat gambaran penuh situasi sekitar meski dalam keadaan gelap melalui sensor inframerah.

Alex mengatakan helm pilot Apache didesain khusus untuk satu pilot saja. Ukuran helm, kata dia, menentukan presisi bidikan senjata. "Jadi harus sesuai dengan kepala masing-masing. Kalau tidak pas, bidikannya bisa berbeda," ucapnya.

Simak juga: Begini Kecanggihan Helikopter Apache Milik TNI AD

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan menyerahkan delapan unit helikopter Apache kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pangkalan Udara TNI Ahmad Yani, Semarang, 16 Mei 2018. Pemerintah membeli Apache dari Amerika Serikat dengan harga sekitar Rp 500 miliar per unit. TNI AD menyebut helikopter Apache ini yang paling canggih yang pernah mereka miliki.

Pengadaan helikopter Apache merupakan hasil kerja sama dengan pemerintah Amerika melalui program management office (PMO) menggunakan skema government-to-government. Pengadaan helikopter ini menjadi bagian dari program modernisasi alutsista TNI sesuai dengan Rencana Strategis Pertahanan Negara dan program Minimum Essential Force (MEF).

Helikopter Apache AH-64E punya teknologi canggih yang bisa dioperasikan dalam berbagai kondisi medan dan cuaca. Helikopter Apache menggunakan teknologi Avionics, seperti radar Longbow dan Multi Target Acquisition and Designation System (MTADS).

Radar Longbow adalah sistem radar yang ada di baling-baling Apache. Sistem radar ini memiliki radar kendali tembak dan radar identifikasi frekuensi. Persenjataan yang digunakan adalah peluru kendali AGM-114 Hellfire, roket Hydra 70, AIM-92 Stinger, Aim-9 Sidewinder, dan Kanon M 230.

Baca: TNI AD Kini Punya 8 Helikopter Apache Paling Canggih

Helikopter Apache juga memiliki perangkat yang dapat melihat dan mengetahui informasi obyek dalam kondisi gelap. Helm pilot juga dapat mengatur arah senjata M 230 tanpa mengubah arah helikopter.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Penambahan Kodam dan Revisi UU TNI Dinilai Bakal Perluas Peran Militer di Sipil

4 hari lalu

Prajurit TNI dari tiga matra mengikuti Geladi Bersih Upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Tentara Nasional Indonesia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Oktober 2019. Tempo/Imam Sukamto
Penambahan Kodam dan Revisi UU TNI Dinilai Bakal Perluas Peran Militer di Sipil

SETARA Institute mengkritik rencana penambahan kodam hingga melakukan Revisi UU TNI. Hal itu membuat peran militer di ranah sipil semakin meluas.


Prancis Ingin Bikin Kesepakatan Keamanan dengan Ukraina

4 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Elysee di Paris, Prancis, 14 Mei 2023. REUTERS/Christian Hartmann/Pool
Prancis Ingin Bikin Kesepakatan Keamanan dengan Ukraina

Kementerian Luar Negeri Prancis mengutarakan niat untuk mengunci kesepakatan bidang keamanan dengan Ukraina demi mencegah agresi militer lebih lanjut


Ketua MPR Bamsoet Dukung Menhan Prabowo Perkuat Tiga Matra Militer

7 hari lalu

Ketua MPR Bamsoet Dukung Menhan Prabowo Perkuat Tiga Matra Militer

Penguatan kepada tiga matra di TNI ini sejalan dengan arahan dan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Militer Amerika Menyita Heroin Senilai Rp 1,1 Triliun di Perairan Internasional

15 hari lalu

ilustrasi heroin. Sumber: aa.com.tr
Militer Amerika Menyita Heroin Senilai Rp 1,1 Triliun di Perairan Internasional

Militer Amerika Serikat mengumumkan telah menyita heroin senilai USD 80 juta (Rp 1,1 triliun) dalam sebuah kapal pencari ikan.


Mesir Tolak Permintaan Amerika untuk Tutup Wilayah Udaranya bagi Rusia

16 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 Rusia menembakkan rudal selama kompetisi Aviadarts, sebagai bagian dari International Army Games 2021, di kisaran Dubrovichi di luar Ryazan, Rusia 27 Agustus 2021. REUTERS/Maxim Shemetov/File Foto
Mesir Tolak Permintaan Amerika untuk Tutup Wilayah Udaranya bagi Rusia

Mesir mengabaikan permintaan Amerika Serikat agar menutup wilayah udaranya untuk penerbangan militer Rusia.


Revisi RUU TNI Perluas Wewenang Militer

18 hari lalu

Dokumen terbaru dari Cilangkap kembali memantik kontroversi RUU TNI. Usulan revisi sarat agenda perluasan wewenang militer.
Revisi RUU TNI Perluas Wewenang Militer

Usulan revisi RUU TNI sarat agenda perluasan wewenang militer.


Duta Besar Sudan untuk Indonesia Pastikan Konflik yang Terjadi bukan Perang Saudara

25 hari lalu

Duta Besar Sudan untuk Indonesia Yassir Mohamed Ali (keempat dari kanan) pada Rabu, 3 Mei 2023, di rumah dinasnya di Kuningan memberikan keterangan pers terkait kondisi Sudan terkini. Sumber: Fatima/Tempo
Duta Besar Sudan untuk Indonesia Pastikan Konflik yang Terjadi bukan Perang Saudara

Berdasarkan fakta - fakta, Duta Besar Mohamed Ali menilai tidak benar jika perang di Sudan digambarkan sebagai perang saudara


137.071 Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani selama Arus Mudik dan Balik

26 hari lalu

Para pemudik menggunakan terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa, 12 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
137.071 Penumpang Lintasi Bandara Ahmad Yani selama Arus Mudik dan Balik

Selama 19 hari periode posko Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani mengalami peningkatan sebesar 32 persen penumpang.


Mantan Perdana Menteri Abdalla Hamdok Peringatkan Konflik Sudan Bisa Jadi Perang Sipil

28 hari lalu

Perdana Menteri baru Sudan dalam pemerintahan transisi Abdalla Hamdok, berbicara selama wawancara Reuters di Khartoum, Sudan 24 Agustus 2019. [REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo]
Mantan Perdana Menteri Abdalla Hamdok Peringatkan Konflik Sudan Bisa Jadi Perang Sipil

Mantan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok mengutarakan kekhawatirannya kalau konflik Sudan bisa memicu terjadinya sebuah perang sipil


KBRI Bogota Promosi Budaya Indonesia di Universitas Militar Nueva Granada

30 hari lalu

KBRI Bogota Promosi tentang Indonesia di salah satu lembaga pendidikan tinggi Militer di Bogota yaitu Universitas Militar Nueva Granada, 27 April 2023. Sumber: dokumen KBRI Bogota
KBRI Bogota Promosi Budaya Indonesia di Universitas Militar Nueva Granada

KBRI Bogota melakukan acara promosi budaya Indonesia di Universitas Militar Nueva Granada, Kolombia.