Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Punya 10 Pilot Helikopter Apache, TNI AD Akan Tambah Lagi

Reporter

Letnan Dua Corps Penerbang (Cpn) Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani, tiga calon pilot perempuan pertama di lingkungan TNI AD di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/M Rosseno Aji
Letnan Dua Corps Penerbang (Cpn) Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani, tiga calon pilot perempuan pertama di lingkungan TNI AD di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/M Rosseno Aji
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - TNI Angkatan Darat (AD) sudah memiliki sepuluh pilot untuk menerbangkan delapan helikopter Apache AH 64E yang baru dibeli dari Amerika Serikat. Rencananya jumlahnya akan ditambah menjadi 20 pilot.

"Sekarang sudah 10 orang yang sudah menyelesaikan pendidikan," kata Komandan Skuadron 11/Serbu, Letnan Kolonel Cpn Cahyo Permono di markasnya di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 20 Juli 2018.

Baca: TNI AD Kini Punya 8 Helikopter Apache Paling Canggih

Sebelumnya, sebanyak delapan helikopter Apache resmi diserahterimakan dari Kementerian Pertahanan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pangkalan Udara TNI Ahmad Yani Semarang, 16 Mei 2018. Pemerintah membeli Apache dari Amerika Serikat dengan harga sekitar Rp 500 miliar per unit. Helikopter ini diklaim menjadi helikopter paling canggih yang dimiliki TNI AD.

Letnan Dua Corps Penerbang (Cpn) Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani, tiga calon pilot perempuan pertama di lingkungan TNI AD di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 20 Juli 2018. TEMPO/M Rosseno Aji

Pengadaan helikopter Apache merupakan hasil kerja sama dengan pemerintah AS melalui Program Manegement Office (PMO) menggunakan skema Government to Government. Pengadaan helikopter ini menjadi bagian dari program modernisasi Alutsista TNI sesuai Rencana Strategis Pertahanan Negara dan program Minimum Essential Force (MEF).

Baca: Pengadaan Alutsista, Heli Apache TNI AD Tiba pada Maret 2018

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Helikopter Apache AH-64E punya teknologi canggih yang bisa dioperasikan dalam berbagai kondisi medan dan cuaca. Helikopter Apache menggunakan teknologi Avionics, seperti Radar Longbow dan Multi Target Acquisition and Designation System (MTADS).

Radar Longbow adalah sistem radar yang ada di baling-baling Apache. Sistem radar ini memiliki radar kendali tembak dan radar indentifikasi frekuensi. persenjataan yang digunakan adalah peluru kendali AGM-114 Hellfire, Roket Hydra 70, AIM-92 Stinger, Aim-9 Sidewinder, dan Kanon M 230.

Helikopter Apache juga memiliki perangkat yang dapat melihat dan mengetahui informasi objek dalam kondisi gelap. Helm pilot juga dapat mengatur arah senjata M 230 tanpa mengubah arah helikopter.

Baca: Begini Kecanggihan Helikopter Apache Milik TNI AD

Cahyo mengatakan para pilotnya menghadapi tantangan mengendarai Apache. Dia bilang helikopter sebelumnya mempunyai sistem analog, sedangkan sistem heli Apache full digital. "Interface antara pilot dengan helikopter tadi yang perlu dilatih," kata dia.

Cahyo mengatakan pilot helikopter Apache dipilih dari pilot reguler yang sudah punya jam terbang tinggi. Mereka kemudian dikirim ke Amerika untuk mempelajari mengemudikan helikopter ini selama 8 - 10 bulan. Di Indonesia para pilot mesti berlatih lagi paling kurang 1-1,5 jam setiap hari. "Sepuluh pilot tadi kami adakan penambahan jam terbang agar lebih akrab dengan helikopter ini," kata dia.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Dua Anggota TNI Pembawa 75 Kg Sabu dan 40 Ribu Butir Ekstasi Divonis Penjara Seumur Hidup

7 jam lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Dua Anggota TNI Pembawa 75 Kg Sabu dan 40 Ribu Butir Ekstasi Divonis Penjara Seumur Hidup

Majelis hakim Pengadilan Militer Medan menjatuhkan hukuman berat pada dua prajurit TNI terlibat membawa sabu dan ekstasi.


Mengenal Markas Komando TNI dari Kodam, Korem, Kodim, hingga Koramil

14 jam lalu

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko (tengah) melakukan pemeriksaan pasukan saat Upacara Hari Bhakti ke-77 Paspampres di Markas Komando Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu 7 Januari 2023. Hari Bhakti ke-77 Paspampres bertemakan 'Dengan Semangat Hari Bhakti Kita Tingkatkan Profesionalisme, Kesetiaan, dan Kewaspadaan Dalam Rangka Melaksanakan Pengamanan VVIP'. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mengenal Markas Komando TNI dari Kodam, Korem, Kodim, hingga Koramil

Tak asing pasti ketika mendengar istilah Kodam, Korem, Kodim, dan Koramil. Satuan TNI apa sebenarnya itu semua?


TNI Disarankan Fokus ke Pemanfaatan Teknologi untuk Pertahanan Dibanding Revisi UU TNI

4 hari lalu

Prajurit TNI berbaris usai turun dari KRI Banjarmasin-592 di Pelabuhan Multipurpose, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat 5 Mei 2023. Sebanyak 924 prajurit TNI tiba di Labuan Bajo menggunakan KRI Banjamasin guna mengamankan pelaksanaan KTT ASEAN ke-42. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
TNI Disarankan Fokus ke Pemanfaatan Teknologi untuk Pertahanan Dibanding Revisi UU TNI

SETARA Institute menyarankan agar pemerintah memfokuskan TNI untuk pemanfaatan teknologi pertahanan, dibanding revisi UU TNI.


Penambahan Kodam dan Revisi UU TNI Dinilai Bakal Perluas Peran Militer di Sipil

4 hari lalu

Prajurit TNI dari tiga matra mengikuti Geladi Bersih Upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Tentara Nasional Indonesia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Oktober 2019. Tempo/Imam Sukamto
Penambahan Kodam dan Revisi UU TNI Dinilai Bakal Perluas Peran Militer di Sipil

SETARA Institute mengkritik rencana penambahan kodam hingga melakukan Revisi UU TNI. Hal itu membuat peran militer di ranah sipil semakin meluas.


Kilas Balik Pemisahan Polri dari ABRI, Selain Megawati Simak Peran BJ Habibie, Gus Dure dan Amien Rais

4 hari lalu

Presiden KH Abdurrahman Wahid/ Gus Dur bersama Wakil Presiden Megawati Sukarno dan ajudan di Binagraha, Jakarta  Juni 2000. TEMPO/ Rully Kesuma
Kilas Balik Pemisahan Polri dari ABRI, Selain Megawati Simak Peran BJ Habibie, Gus Dure dan Amien Rais

Kilas balik sejarah pemisahan Polri dari ABRI, sekarang TNI. Selain Megawati, simak pula peran besar BJ Habibie, Gus Dur dan Amien Rais.


Belasan Prajurit TNI Tewas Korban Penembakan KKB, Terakhir Praka Jamaludin

5 hari lalu

Sejumlah anggota TNI-Polri mengusung peti jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Senin 27 Maret 2023. Sebanyak tiga anggota TNI-Polri tertembak KKB ketika mengamankan shalat tarawih di Kampung Wirak, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya pada Sabtu 25 Maret malam, dua di antaranya gugur dan akan dimakamkan di kota masing-masing yakni Marauke dan Sorong. ANTARA FOTO/HO/Humas Polres Puncak Jaya
Belasan Prajurit TNI Tewas Korban Penembakan KKB, Terakhir Praka Jamaludin

Belasan prajurit TNI tewas, menjadi korban KKB di Papua. Terakhir Praka Jamaludin ditembak KKB pimpinan Numbuk Telenggeng.


Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

5 hari lalu

Prajurit TNI dari tiga matra mengikuti Geladi Bersih Upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Tentara Nasional Indonesia di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Oktober 2019. Tempo/Imam Sukamto
Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

Direktur Imparsial Gufran Mabruri menyebut revisi UU TNI merupakan upaya untuk melemahkan supremasi sipil terhadap militer. Apa kata Agum Gumelar?


TNI Masuk Sekolah Lewat Army Go To School Kodim Depok, Kenalkan Wawasan Kebangsaan

6 hari lalu

Ratusan Aparat dari TNI Kodim 0508 Depok dan Brimob Kelapa Dua akan membuat beronjong untuk memperbaiki Kali Laya yang jebol di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok (13/01). Tempo/Ilham Tirta
TNI Masuk Sekolah Lewat Army Go To School Kodim Depok, Kenalkan Wawasan Kebangsaan

Personel Kodim Depok kenalkan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada pelajar di Kota Sejuta Maulid melalui Army Go To School.


Akun Youtube Sebar Hoax TNI Dukung Anies Baswedan Dilaporkan ke Polda Metro

6 hari lalu

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Akun Youtube Sebar Hoax TNI Dukung Anies Baswedan Dilaporkan ke Polda Metro

Ampera melaporkan akun Youtube Menara Istana yang membagikan video hoax TNI dukung Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya.


Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

7 hari lalu

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto saat ditemui di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

Agum Gumelar angkat bicara soal langkah pemerintah yang hendak merevisi UU TNI, salah satunya TNI bakal bisa menduduki beberapa jabatan sipil.