TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku dirinya intensif bertemu dengan Jokowi beberapa hari belakangan, baik di Istana Bogor atau Istana Merdeka. Muhaimin mengatakan dalam pertemuan tersebut dia dan Jokowi mendiskusikan beberapa hal, termasuk ihwal calon wakil presiden.
"Kesimpulannya, wapres terus akan digodok, dimatrikulasi, dianalisis, siapa yang paling tepat untuk kepentingan 2019-2024," kata Muhaimin di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Jakarta 2018.
Baca juga: PKB Yakin Jokowi akan Pilih Muhaimin Iskandar Jadi Cawapres
Hal ini disampaikan Muhaimin merespons beredarnya kabar pertemuan dirinya dan Jokowi yang digelar tadi malam, Rabu, 11 Juli 2018. Tersiar pula kabar bahwa Menteri Sekretaris Negara Pratikno melobi Muhaimin agar tetap mendukung Jokowi kendati tak dipilih menjadi cawapres Jokowi.
Muhaimin mengatakan belum ada pembicaraan dengan Pratikno perihal itu. "Belum ada, yang ada kami tetap bersama-sama mendiskusikan perkembangan sampai kepada titik ketemu wapres yang terbaik," kata dia.
Muhaimin meminta semua pihak bersabar menantikan siapa cawapres yang akan digandeng Jokowi. Muhaimin mengatakan penggodokan cawapres Jokowi mempertimbangkan siapa yang paling memiliki chemistry dengan presiden inkumben itu. Cawapres, kata dia, juga harus memiliki kontribusi elektoral untuk Jokowi.
Baca juga: Muhaimin Iskandar: Pak Jokowi Butuh Wakil Presiden seperti Saya
"Kita tunggu dengan sabar sampai pada harinya Pak Jokowi mematangkan dan memastikan," kata Muhaimin.
Muhaimin Iskandar mendeklarasikan dirinya sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Jokowi di pilpres 2019. Seiring dengan tawaran itu, PKB mengusung gerakan Join, Jokowi-Muhaimin. Muhaimin mengatakan, partainya belum memiliki skenario selain mendukung Jokowi dan mengajukan dirinya sebagai cawapres.
"Belum ada skenario lain, hanya satu yang sedang kami kembangkan, Join," kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.