TEMPO.CO, Jakarta - Para pendukung Anies Baswedan yang bergabung dalam Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden atau capres dalam pemilihan presiden (pilpres 2019). "Dia muda, pandai, jujur, kompeten, dan memiliki visi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia," kata La Ode Basir, koordinator ANIES, dalam acara deklarasi Anies for President di Gedung Juang 45, Jumat, 6 Juli 2018.
Basir mengatakan bahwa ide mengajukan Anies Baswedan untuk bertarung di Pilpres 2019 merupakan aspirasi yang dia dapatkan dari berbagai kunjungannya ke daerah-daerah. Menurut dia, masyarakat di berbagai daerah menginginkan Anies maju sebagai kontestan pilpres 2019.
Baca: Peluang Anies Menantang Jokowi dalam Pilpres 2019 Makin Besar, Asal...
Selain itu, Basir juga mengatakan bahwa Anies memiliki deretan prestasi yang diakui global. Diantaranya, Anies pernah masuk dalam salah satu dari 20 tokoh intelektual dunia versi majalah Foreign Policy dari Amerika Serikat. Kemudian menjadi salah satu Young Global Leaders dalam World Economic Forum 2009, Plus satu dari 20 tokoh perubahan dunia dalam 20 tahun mendatang versi majalah Foresight dari Jepang.
Basir juga memuji kinerja Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubermur DKI Jakarta. Aliansi ini menilai Anies menepati janji-janji kamapanye. Seperti, menutup alexis, menghentikan reklamasi, dan juga DP rumah 0 persen.
Simak juga: Soal Capres, Anies Baswedan: Jangan Salat Sebelum Adzan
"Dalam kepemimpinan Anies, DKI juga mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," kata Basir. Dengan rekam jejak ini, Basir menuturkan Anies layak maju sebagai capres dalam pilpres 2019.
Belakangan, nama Anies Baswedan memang muncul sebagai salah satu kandidat capres. Sokongan terhadap Anies paling kentara adalah dari Partai Keadilan Sejahtera. Mereka berencana memasangkan Anies dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam pilpres 2019.