TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar, Idrus Marham, angkat bicara terkait dengan manuver politikus sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Tuan Guru Bajang atau TGB, yang mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode.
“Beliau (TGB) itu teman saya. Dia orang yang pikirannya sangat rasional dan realistis,” ujar Idrus ketika ditemui di Yogyakarta, Kamis, 5 Juli 2018.
Baca: Idrus Marham: Golkar Tak Tergoda Koalisi Keumatan dan Kerakyatan
Sebagai seorang teman, meski beda partai, Idrus mengaku sudah sering berdiskusi panjang lebar dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu mengenai berbagai hal. Jadi, ketika mendengar dukungan TGB untuk Jokowi menjadi presiden dua periode, menteri sosial itu mengaku sudah tak begitu kaget.
Bahkan, ujar Idrus, saat Kementerian Sosial menyambangi para keluarga korban keracunan gas di tambang emas Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, akhir Juni 2018, TGB sudah berdialog dengannya.
“Saat itu beliau sudah bilang ke saya kalau pemerintahan Pak Jokowi saat ini dibilang sangat berhasil, banyak prestasi diukir, dan itu patut disyukuri bersama,” ujar Idrus menirukan.
Bentuk syukur atas keberhasilan pembangunan di era Jokowi itu, menurut TGB, diwujudkan dalam bentuk dukungan, sehingga program yang dijalankan bisa tuntas dan berkesinambungan.
“Siapa pun yang mau jujur di republik ini, kalau melihat fakta-fakta pembangunan yang sudah berjalan, saya yakin lebih banyak yang mendukung Pak Jokowi,” tuturnya.
Meski TGB menyatakan mendukung Jokowi, Idrus mengatakan tak mau memprediksi apakah sikap TGB sebagai pertanda Partai Demokrat akan mendukung Jokowi.
“Saya bukan ahli tafsir, masing-masing partai punya otoritas sendiri menentukan sikap, tapi kalau siapa pun mau jujur dengan perkembangan saat ini di era Jokowi, pasti akan mensyukuri,” ucap Idrus.
Baca: JK Didorong Maju Lagi Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata Idrus Marham
Idrus mengakui, sejumlah pihak memang saat ini menilai pemerintahan Jokowi tak sesuai dengan yang diharapkan dan masih banyak pekerjaan yang belum selesai.
“Makanya karena program Pak Jokowi ini belum selesai semua, sudah sepatutnya kita beri kesempatan menyelesaikan di periode kedua,” katanya.
Idrus menegaskan, Partai Golkar juga tak akan mendukung Jokowi lagi jika semua program kerjanya untuk kesejahteraan sudah selesai semua. “Buat apa kami dukung kalau semua pekerjaan sudah selesai?” ujarnya.