TEMPO.CO, Simalungun - Pemerintah Kabupaten Simalungun mengagendakan pelaksanaan salat gaib dan doa bersama masyarakat untuk mendoakan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Simalungun Akmal Harif Siregar mengatakan ibadah tersebut akan digelar besok di sekitar areal monumen tenggelamnya kapal tersebut. Dalam acara itu, pihaknya mengundang Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Simalungun Abdul Halim Lubis dan Pimpinan Persulukan Naqsabandiyah Tuan Guru Muda Sakban Rajagukguk.
Baca: Pemkab Simalungun: Jumlah Penumpang KM Sinar Bangun 188 Orang
Bagi keluarga korban dan warga yang beragama Nasrani, kata Akmal, akan melaksanakan kebaktian serta doa bersama di lokasi yang berdekatan. "Lokasinya masih di satu areal. Rencananya, akan digelar besok (Rabu) pukul 09.00 WIB," ujarnya di Pelabuhan Tigaras, Senin, 2 Juli 2018. Pada Rabu, 3 Juli 2018, juga bertepatan dengan batas akhir masa pencarian korban.
Baca: KM Sinar Bangun Karam Karena Karakter Danau Toba
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori Pemerintah Kabupaten Simalungun Lurinim Purba mengatakan, selain keluarga korban, pihaknya mengajak warga setempat yang dekat dengan lokasi untuk mengikuti kegiatan itu. "Ajakannya sudah kami sampaikan melalui camat dan pangulu (kepala desa)," ucapnya.
Kapal kayu KM Sinar Bangun yang mengangkut sekitar 188 penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Senin, 18 Juni 2018, sekitar pukul 17.30 WIB. Dalam proses pencarian, tim gabungan Basarnas telah menemukan 21 korban selamat juga tiga korban tewas. Sedangkan korban lainnya diperkirakan ikut tenggelam bersama kapal kayu yang belum diangkat dari dasar danau itu.