TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya akan mengumumkan arah koalisi pemilihan presiden atau pilpres 2019 pada akhir Juli 2018. "Nanti kira-kira akhir Juli akan diumumkan," ujar Zulkifli saat ditemui Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Ahad, 1 Juli 2018.
Berdasarkan peraturan komisi pemilihan umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2018, tentang jadwal dan tahapan Pemilu, pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden 2019 akan dilakukan pada 4 Agustus sampai dengan 10 Agustus 2018.
Baca: Elektabilitas Anies Baswedan jika Maju Pilpres 2019 Versi SMRC
Sejauh ini baru Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mendeklarasikan diri akan kembali maju di pilpres. Jokowi telah mengantongi deklarasi dukungan dari PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
Jokowi diperkirakan kembali berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang juga berpeluang mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara Partai Demokrat yang mengklaim diri sebagai partai tengah, sampai saat ini masih berupaya menjajaki kemungkinan membentuk poros ketiga.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengklaim partainya akan segera duduk bersama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membahas koalisi di Pemilihan Presiden (Pipres) 2019.
Baca: Diajak Berkoalisi dengan Jokowi untuk Pilpres 2019, PAN Cuek
"Sebentar lagi kami akan duduk bersama. Kami cocokkan dulu hasil perhitungan rekapitulasi manual dengan quick count," ujar Ferry dalam sebuah acara diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 30 Juni 2018.
Menurut Ferry, koalisi antara ketiga partai tersebut di berbagai pemilihan kepala daerah (Pilkada) menunjukkan ketiganya berhasil menaikkan elektabilitas pasangan calon cukup tajam, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Untuk itu, Ferry berharap ketiganya dapat bergabung kembali di Pilpres 2019.