TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bercerita banyak usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Dia mengatakan, kritiknya terhadap pemerintah bukan baru-baru ini saja dilontarkan. Melainkan sudah sejak zaman pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto.
Sebab, menurut Prabowo, dialektika adalah sebuah keharusan dalam kehidupan berdemokrasi. Dan pemerintah harus bisa menerima kritik. "Waktu zaman Pak Harto dulu, saya bagian dari orde baru, bahkan saya dulu bagian dari keluarga Pak Harto. Tapi saya tidak ragu-ragu mengoreksi pemerintah," ujar Prabowo di kediaman Zulkifli, Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Senin, 25 Juni 2018.
Baca juga: Prabowo Anjurkan Masyarakat Terima Uang Suap Pilkada
Menurut Prabowo, gejala-gejala ABS atau asal bapak senang seperti yang terjadi pada orde baru tidak baik untuk demokrasi. "Dulu kan laporan ke Pak Harto semuanya selalu bagus, tapi tiba-tiba negara kolaps," ujar mantan suami Titiek Soeharto itu.
Ibarat manusia, ujar Prabowo, negara juga harus rutin memeriksa kesehatan. "Jangan takut ke dokter karena khawatir di cek gula darah tinggi, kolestrol tinggi. Nanti tiba-tiba kolaps kan susah," ujarnya.
Baca juga: Galang Dana dari Masyarakat, Benarkah Prabowo Sudah Kehabisan Uang?
Begitu pula dengan pemerintahan saat ini, era Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Prabowo, dia berada di posisi dilematis. Sebab, saat ini posisinya berada di luar pemerintahan, tetapi banyak temannya yang juga berada di dalam pemerintahan. "Saya akui bahwa di pemerintahan sekarang banyak orang baik. Bahkan, data-data saya mengkritik itu juga dari pemerintah sendiri," ujar Prabowo.
Dia pun mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Jokowi. Namun, ujar dia, sejak awal dia sudah menyatakan akan mengkritik kebijakan Jokowi yang dianggap kurang tepat. "Saya sudah bilang ke Pak Jokowi begitu dari awal. Dan beliau mengatakan, silakan, kritik, Pak" ujar Prabowo.
Baca juga: Prabowo Sindir Pemimpin Suka Akting dan Pencitraan
Untuk itu, lanjutnya, berbagai kritikan pedas yang dia lontarkan kepada pemerintah bukan bermaksud memaki atau mencari-cari kesalahan. "Saya percaya dan yakin Pak Jokowi memiliki kehendak yang baik untuk berbakti kepada negara dan bangsa ini. Saya percaya itu," ujar Prabowo.
Namun, ujar Prabowo, kritik adalah tanda sehat berdemokrasi. Toh, ujar dia, berbagai kritik yang dilontarkan berdasarkan data.