TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Riau mengungkap hubungan "mesra" antara Z, terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau dengan Pak Ngah, pentolan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang menyerang Mapolda Riau beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto menjelaskan salah satu bukti hubungan dekat keduanya ditandai dengan rencana penyerangan ke Mapolda Riau beberapa waktu lalu.
Baca juga: Terduga Teroris di Universitas Riau Berencana Ledakkan Gedung DPR
Saat itu, kata Sunarto, Pak Ngah yang tewas dilumpuhkan timah panas dalam serangan tersebut sempat memesan bom kepada Z untuk menyerang Mapolda Riau.
"Namun demikian dijawab Z ada agenda lain. Sehingga permintaan belum dipenuhi," ujarnya di Pekanbaru, Senin 4 Juni 2018.
"Kemudian kalau dikaitkan Z pernah dimintai pesanan bom oleh Pak Ngah, tentu mereka punya hubungan spesial. Dekat. Tidak mungkin kalau tidak dekat bisa pesan bom," kata dia.
Baca juga: Penangkapan di Universitas Riau dan Radikalisme di Kampus
Meski begitu, dia mengatakan Polisi masih terus mendalami keterangan Z, dan dua rekannya OS alias K dan EB alias B yang saat ini masih ditahan di Mapolda Riau, Kota Pekanbaru.
Keterangan itu, kata Sunarto, termasuk untuk menentukan status K dan EB yang saat ini masih sebagai saksi, sementara Z terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka.
Lebih jauh, Sunarto menjelaskan bahwa dari penggerebekan dan penangkapan Sabtu 2 Juni 2018, Polisi turut menyita sejumlah barang bukti lain, selain empat bom, bahan peledak serta busur dan anak panah. Barang bukti itu adalah buku-buku dan video yang berkaitan dengan ISIS. "Iya ada beberapa (bukti video dan buku terkait ISIS). Sudah diamankan," tuturnya.
Baca juga: Polisi: Terduga Teroris Pilih Kampus Universitas Riau karena Aman
Tiga orang terduga teroris masing-masing berinisial Z, B, dan K ditangkap tim gabungan di Gedung Gelanggang Mahasiswa, Kampus Fisip, Universitas Riau, Sabtu siang.
Ketiga terduga teroris tersebut masing-masing merupakan alumni jurusan Pariwisata, Komunikasi dan Administrasi Negara tahun angkatan 2002 hingga 2005 di Fisip, Universitas Riau.
Baca juga: Geledah FISIP UNRI, Polisi Temukan Komponen Bom Rakitan
Dari tangan ketiganya, Polisi menyita empat unit bom rakitan yang memiliki daya ledak tinggi. Selain itu, Polisi juga menyita sejumlah bahan pembuat bom dari gedung yang sejatinya merupakan sekretariat bersama kelembagaan mahasiswa tersebut.