TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra Sandiaga Uno mengatakan Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dengan Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019. "PAN sudah setuju bergabung dengan Sekretariat Bersama Gerindra-PKS," ucapnya di Taman Langsat, Jakarta Selatan, Selasa, 8 Mei 2018.
Pernyataan Sandiaga mengulangi pernyataan sebelumnya mengenai hal yang sama. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono yakin PAN akan bergabung dengan koalisinya untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019.
Baca: Alasan PAN Tak Diundang di Kumpul Sekjen...
“Rasa-rasanya sudah 90 persenlah akan bergabung,” ujar Ferry saat dihubungi Tempo pada Selasa, 1 Mei 2018. Ferry mengatakan itu setelah bertemu dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam peringatan Hari Buruh Sedunia di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Namun, meski PAN telah setuju bergabung dalam Sekber Gerindra-PKS, Sandiaga menuturkan pihaknya belum mau terburu-buru memutuskan calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto. "Cawapres belum (diputuskan).”
Baca: Sekjen PAN Legowo Tak Diajak Nimbrung 9...
Sementara itu, PAN tidak diundang ketika politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, mengumpulkan sembilan sekretaris jenderal partai pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin siang, 7 Mei 2018. Sekjen PAN Eddy Soeparno tidak hadir dalam pertemuan itu. "Mungkin ada yang kelupaan," ujar Pramono sambil tersenyum saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Senin.
Pramono mengatakan memang tidak mengundang PAN meski partai berlambang matahari itu masuk koalisi pemerintah saat ini. Alasannya, PAN belum mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi dalam pemilihan presiden 2019.