TEMPO.CO, Surabaya - Ketiga jenazah pelaku bom Sidoarjo ditolak warga di sekitar Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo. Tiga jenazah yang teridentifikasi sebagai Anton Febriantono, warga Surabaya, beserta istri dan anaknya, Puspita Sari dan Hilya Aulia Rahman, akan dimakamkan di tempat pemakaman umum di daerah Magersari, Sidoarjo.
Ketiganya tewas setelah bom yang ada di kamar mereka di rumah susun meledak sendiri. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur telah menyerahkan tiga jenazah pelaku peledakan bom Sidoarjo ke pihak keluarga, Jumat siang, 18 Mei 2018. "Karena situasi, hari ini kami baru menyerahkan tiga jenazah ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mengera, Jumat siang.
Baca: Polisi: Bom di Sidoarjo Meledak Tanpa Disengaja
Dari pantauan Tempo di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, ketiga jenazah itu dibawa keluar dari rumah sakit dengan menggunakan tiga mobil ambulans pada pukul 14.50.
Dengan demikian, jenazah pelaku teror bom gereja di Surabaya dan bom Sidoarjo yang belum diserahkan ke keluarga berjumlah 10 jenazah, yakni jenazah keluarga Dita Oepriarto dan keluarga Tri Murtiono.
Baca: Pelaku Bom di Sidoarjo dan Bom di Surabaya Diduga Bersahabat ...
Sebelumnya, bom meledak di tiga gereja di Surabaya pada Ahad pagi, 13 Mei 2018. Sedangkan bom Sidoarjo meledak pada Ahad malam. Esok harinya, bom juga meledak di Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Pelaku peledakan serangkaian bom itu adalah keluarga yang melibatkan ayah, ibu, juga anak-anak.