TEMPO.CO, Jakarta - Serangan bom di Markas Polrestabes Surabaya menyisakan cerita mengenai anak kecil yang diselamatkan seorang polisi setelah terjadi ledakan. Dalam rekaman closed circuit television (CCTV) yang beredar, seorang gadis kecil tampak berjalan dengan kondisi tubuh terluka sesaat setelah bom meledak di depan pintu masuk Polrestabes Surabaya.
Melihat peristiwa itu, beberapa pria yang merupakan anggota kepolisian tampak berdiri terpana. Seorang di antaranya kemudian berlari ke arah gadis kecil tersebut dan membopongnya tanpa peduli apakah masih tersisa bom di tubuh gadis kecil tersebut.
Pria yang menggendong gadis kecil yang diketahui berusia 8 tahun itu adalah Ajun Komisaris Besar Roni Faisal. Kepala Satuan Narkoba Polresta Surabaya itu mengatakan tindakan yang dilakukannya itu hanya mengikuti panggilan hati, mengingat ia melihat anak kecil tersebut saat itu berlumuran darah.
Baca juga: Kapolri: Pelaku Bom di Polrestabes Surabaya Satu Keluarga
"Tujuan saya cuma satu, Mas, kemanusiaan dan rasa iba karena melihat kondisi anak yang penuh darah," katanya.
Berdasarkan pantauan CCTV milik Markas Polrestabes Surabaya yang tersebar di awak media, sebuah sepeda motor masuk ke gerbang markas lalu dihadang petugas dan meledak.
Seusai ledakan, seorang anak perempuan berjilbab, yang awalnya dibonceng, terlihat sempat bangun dan memandang kedua orang tuanya tergeletak.
Roni, yang melihat anak itu bangun, langsung berlari menghampiri untuk menggendong dan menjauhkannya dari titik ledakan. Sebab, di titik ledakan masih terdapat mobil Avanza hitam yang berada persis di dekat sepeda motor yang meledak sehingga dikhawatirkan ada ledakan susulan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera menuturkan anak yang diselamatkan itu berinisial A, sesuai dengan identitas yang didapat dari lokasi, dan berumur 8 tahun. Ia diduga merupakan anak terduga pelaku pemboman Markas Polrestabes Surabaya.
"Anak itu kini dirujuk ke Rumah Sakit PHC Surabaya karena berlumur darah, dan akan masih kami update info selanjutnya," ujarnya.