TEMPO.CO, Pekanbaru - Keluarga narapidana teroris yang tewas dalam kerusuhan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Beny Samsu Trisno alias Abu Ibrahim menunggu kepulangan jenazah di rumahnya, Jalan Kempas XII, Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau.
Jenazah Beny sempat dikabarkan bakal dikuburkan di kampung halamannya di Nagari Malai Limo Suku Timur, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, namun mendapat penolakan dari warga setempat. Saat ini, jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca Juga:
Tempo menyambangi rumah orang tua Abu Ibrahim, Yuliarti di Desa Pandau Jaya, Kampar pada Jumat malam, 11 Mei 2018. Rumah batu bercat biru itu terlihat gelap dan hanya tampak menghidupkan lampu di ruang tengah.
Baca: 5 Polisi Gugur di Mako Brimob Diduga Dibunuh dengan Pecahan Kaca
Pihak keluarga tampak sedang menggelar pengajian. Namun Ibu Beny yang keluar menemui Tempo enggan berkomentar. "Maaf kami sedang mengaji," lalu masuk ke dalam rumah.
Ketua RT 07 RW 12 Dahroni mengaku belum mendapat konfirmasi langsung dari pihak keluarga terkait kedatangan jenazah Abu Ibrahim. Namun direncanakan oleh keluarga Abu Ibrahim bakal dimakamkan di TPU Pandau. "Sekarang keluarga lagi menunggu di rumah," ujarnya.
Menurut Dahroni, orang tua dan istri Abu Ibrahim sempat pulang ke kampung halamannya di Padang Pariaman, pada Kamis, 10 Mei 2018. Rencananya jenazah Abu Ibrahim bakal dikebumikan di sana. "Tapi sehari setelah itu mereka pulang," ujarnya.
Dahroni tidak mengetahui alasan kepulangan keluarganya ke Riau. Sementara itu, terkait adanya penolakan dari warga Nagari Malai Limo Suku Timur, Padang Pariaman, Dahroni mengaku tidak tahu. "Tidak tahu kami soal penolakan itu, tapi kami melihat keluarganya sudah kembali ke rumah," ujarnya.
Baca: Aktor Pemicu Kerusuhan Mako Brimob Masih Dirawat di RS Polri
Berkaitan dengan pemakaman Abu Ibrahim, Dahroni mengaku akan berkoordinasi bersama perangkat Desa Pandau Jaya. "Kami akan koordinasikan dengan kepala desa, lagi pula keluarganya tidak masuk dalam sosial kematian," kata dia.
Abu Ibrahim tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei 2018. Ia disebut melakukan perlawanan terhadap aparat sehingga harus dilumpuhkan. Dalam peristiwa itu, lima orang polisi gugur setelah disandera para narapidana teroris.
Abu Ibrahim sebelumnya ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Kopkar Raya, Perumahan Gading Permai, Pekanbaru, Selasa, 24 November 2017 pukul 07.15 WIB. Abu ditangkap bersama empat rekan lainnya yakni Yoyok Handoko alias Abu Zaid, Wawan alias Abu Zaid, Handoko alias abu Buchory dan Kurniawan alias Abu Aisha. Mereka disebut tergabung dalam kelompok Jamaah Ansor Daulah (JAD).
Baca: Pasca-Kerusuhan Mako Brimob, Moeldoko: Keamanan Warga Terjamin