TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meragukan situasi keamanan di Indonesia pascakerusuhan yang melibatkan narapidana teroris di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Kita tidak ada toleransi dan harus tegas terhadap upaya terorisme. Sehingga saya mengimbau pada masyarakat untuk tidak ragu-ragu melihat situasi keamanan di Indonesia dan bisa kita jamin dengan baik," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha pada Jumat, 11 Mei 2018.
Baca: Tragedi Mako Brimob, Intel Ditikam Polisi Tewas Bertambah
Dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa, 8 Mei 2018, sebanyak 155 napi dan tahanan teroris melakukan penyanderaan terhadap 9 anggota kepolisian. Lima anggota polisi tewas dibunuh, sementara empat anggota polisi lainnya luka-luka. Drama penyanderaan itu berlangsung selama 36 jam dan membuat kondisi Mako Brimob mencekam. Saat ini, para napi teroris itu telah dipindahkan penahanannya di Lapas Nusakambangan.
Moeldoko mengatakan bahwa negara akan menjamin keamanan dan keselamatan siapapun, baik masyarakat Indonesia maupun internasional yang sedang berada di Indonesia. "Kita pastikan itu," ujarnya.
Baca: Moeldoko Ungkap Alasan Penanganan Rusuh Mako Brimob yang Tertutup
Apalagi, kata Moeldoko, Indonesia akan menggelar sejumlah event penting, di antaranya Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Annual Meeting di Bali. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak meragukan situasi keamanan.
Selain event internasional, Moeldoko menyebutkan bahwa sebentar lagi akan diadakan pemilihan kepala daerah 2018. Untuk keamanan politik ke depannya, Moeldoko menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki kedewasaan berpolitik yang sangat baik.
Moeldoko juga melihat bahwa sistem demokrasi Indonesia sudah matang. "Begitu sudah ada kemenangan, siapa yang menang siapa yang kalah, semua bisa memahami. Hebatnya lagi tidak ada pertikaian berlarut," ujarnya.
Baca: BNPT: Napi Teroris di Mako Brimob Belum Ikut Deradikalisasi