TEMPO.CO, Jakarta -Hasil survei Roda Tiga Konsultan menunjukkan ada lima partai yang tergolong sebagai partai politik papan atas menjelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2019. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa. "Sementara, partai yang lainnya relatif kecil perolehannya," kata Rikola di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Mei 2018.
Berdasarkan pertanyaan spontan, PDIP meraup elektabilitas sebesar 17,5 persen. Angka ini jauh di atas pesaing-pesaingnya, antara lain Geridra yang mendapatkan elektabilitas 8,6 persen, Golkar sebesar 6,2 persen, Demokrat sebesar 5,4 persen, dan PKB sebesar 3,7 persen. Sebanyak 47,1 persen responden belum menentukan pilihannya.
Baca Juga:
Baca: LSI Prediksi Hanya Lima Partai Lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019
Hasil ini sedikit berbeda jika survei elektabilitas didapatkan melalui pertanyaan tertutup. Hasil survei menunjukkan pemilih PDIP naik menjadi 24,8 persen, Gerindra menjadi 12,4 persen, Golkar menjadi 8,8 persen, PKB mendapatkan 6,2 persen, dan Demokrat 7,8 persen. Angka responden yang belum menentukan sikap turun menjadi 22,2 persen.
Rikola mengatakan bila angka-angka tersebut diperbandingkan dengan hasil survei pada September 2017, ada empat partai yang mengalami kenaikan elektabilitas secara cukup tinggi. Mereka adalah yaitu Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Gerindra, kata dia, melesat dari mulanya 7,8 persen menjadi 12,4 persen. Selanjutnya, PDIP naik dari 21,1 persen menjadi 24,8 persen. Demokrat melaju dari 6,1 persen menjadi 7,8 persen, serta PKS terdongkrak dari 1,7 persen menjadi 2,8 persen.
Baca: Bambang Soesatyo Sebut Pemilu 2019 Akan Berjalan Rumit
Meski begitu, bila hasil itu dibandingkan dengan perolehan pada pemilihan legislator pada 2014, hanya dua partai yang mengalami kenaikan suara. Mereka adalah PDIP dari 18,9 persen menjadi 24,8 persen dan Gerindra dari 11,8 persen menjadi 12,4 persen.
Direktur Eksekutif Puskapol Universitas Indonesia, Aditya Perdana, melihat masih ada peluang partai-partai untuk menaikkan elektabilitasnya. Penyebabnya, kata dia, masih banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters). "Parpol haru menggenjot calon legislator potensialnya untuk bisa menaikkan suara partai," kata dia.
Rikola menyampaikan survei Pemilu 2019 mengenai peluang capres - cawapres dan elektabilitas parpol tersebut dilakukan pada 21 April 2018 hingga 2 Mei 2018. Metode yang dilakukan, kata dia, adalah dengan stratified systemic random sampling dengan responden sebanyak 1601 orang dan margin of error 2,5 persen.