TEMPO.CO, Jakarta - Hanafi Rais, putra politikus senior Partai Amanat Nasional, Amien Rais, angkat bicara setelah bapaknya dilaporkan organisasi Cyber Indonesia ke Polda Metro Jaya. Amien baru saja dilaporkan atas ucapannya mengenai partai Allah dan partai setan, yang dianggap menyebarkan kebencian serta suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Yang diucapkan Amien Rais adalah firman Allah," kata Hanafi melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 15 April 2018. Firman Allah tersebut adalah Al-Quran Surat Al Mujadilah ayat 19 tentang partai setan (hizbusy syaithan) dan ayat 22 mengenai partai Allah (hizbullah).
Baca juga: Jusuf Kalla: Kalau Tidak Mengkritik Itu Bukan Amien Rais
Pernyataan soal partai Allah dan partai setan ini diucapkan Amien saat mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat, 13 April 2018.
Hanafi, yang juga Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, mengatakan bapaknya telah menggagas konsep tauhid sosial sejak 1990. Konsep itu menegaskan Islam tidak hanya bicara soal ibadah, tapi juga misi sosial politik. "Untuk menegakkan keadilan dan melawan kezaliman," ujar Hanafi.
Ucapan Amien, kata dia, adalah bagian dari tauhid sosial tersebut, di samping mengacu pada ayat Al-Quran. Karena itu, kata dia, kelompok yang menganggap ucapan Amien sebagai fitnah bisa dikategorikan sebagai penista Al-Quran.
Baca juga: Amien Rais: Karena Elektabilitas Jokowi, Silent Majority Penting
Hanafi justru menyarankan Cyber Indonesia lebih sering membuka dan membaca Al-Quran sebelum mengumbar kedengkian. "Jika ada yang tersinggung karena ayat-ayat Allah, maka alhamdulillah tanda masih ada iman di dalam hatinya," ucap Hanafi.
Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi, yang melaporkan Amien Rais, tidak mempersoalkan klarifikasi yang disampaikan Hanafi. Ia balik mempertanyakan kenapa baru sekarang klarifikasi itu disampaikan. "Kami fokus ke proses hukum saja," tuturnya.