TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai Anis Matta sosok yang layak untuk dimajukan sebagai calon wakil presiden atau cawapres Prabowo Subianto dalam pemilu presiden 2019. Menurut Fahri mantan Presiden PKS itu mampu menggerakan mesin partai untuk memenangkan pemilu 2019.
“Kader secara masif mendukung Anis Matta. Ini kan yang semangat di bawah kader pendukungnya Anis, dan semua kader PKS dukungnya Anis Matta,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 13 April 2018.
Baca: Syarat Usung Prabowo, PKS Ingin Cawapres dari Kadernya
Nama Anis Matta, kata Fahri, juga termasuk yang disegani oleh elite-elite partai politik lain. Keberhasilan Anis menaikkan perolehan suara partai menjadi tolok ukur Fahri. Menurut dia, Anis sukses menaikkan perolehan suara PKS dengan tambahan sekitar 300 ribu suara sejak menjabat pada 1 Februari 2013. “Dia menyelamatkan partai, partai hampir habis diberesin,” ujarnya.
Sejauh ini, PKS menjadi salah satu mitra koalisi Partai Gerindra. Ketua Umum PKS Sohibul Iman mengatakan partainya tetap konsisten mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Tapi, ada syaratnya. "Siap berkoalisi dengan Gerindra jika memilih kader kami sebagai calon wakil presiden," ujarnya.
Simak: Habiburokhman: Cawapres Prabowo Diumumkan Akhir Maret
PKS mengajukan sembilan nama untuk dipinang Prabowo sebagai cawapres. Mereka adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman, Irwan Prayitno, Salim Segaf Al'Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, Mardani Ali Sera, dan Anis Matta.
Fahri mengaku heran jika ada pimpinan partai yang mencoba menjegal langkah Anis. Bahkan ia menduga sembilan nama yang dirumuskan Majelis Syura PKS sengaja menempatkan Anis di nama terbawah untuk diajukan. “Jangan pimpinan merasa kami enggak tahu apa yang mereka lakukan, yang dilakukan itu mereka menghalangi Anis Matta,” katanya.