TEMPO.CO, Jakarta - Nyak Sandang, warga Aceh yang menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia, kini bisa melihat kembali. Operasi katarak yang dijalaninya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, sukses.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan ruang Super VIP bagi Nyak Sandang dan keluarga di RSPAD Gatot Subroto.
"Beliau sendiri juga sangat menikmati fasilitas yang diberikan Presiden di masa tuanya. Bahkan pernah diucapkan beliau, apakah ini surga? Saya bilang ini surga dunia," kata perwakilan keluarga Nyak Sandang, Maturidi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu, 31 Maret 2018.
Baca juga: Sukses Operasi Katarak, Nyak Sandang Ingin Melihat Wajah Jokowi
Saat Tempo melihat ke ruangannya, Nyak Sandang sedang berbaring di kasur sambil berinteraksi dengan perawat. Terlihat pihak keluarga, termasuk anak ke tujuh Nyak Sandang berada di ruang 205 RSPAD Gatot Subroto.
Adapun fasilitas di ruangan super VIP itu antara lain tempat tidur elektrik untuk Nyak Sandang, lemari pakaian, televisi layar datar, dan sofa set.
Terdapat juga kamar mandi dengan air hangat, telepon, AC, pilihan menu makan, dan surat kabar. Juga terdapat teras di depan ruangan seharga Rp 2,5 juta permalam tersebut.
"Kondisi terkini Nyak Sandang alhamdulillah pasca operasi, sudah sedemikian baik," kata Maturidi.
Hal tersebut Maturidi sampaikan usai Nyak Sandang dites penglihatannya beberapa kali oleh dokter. Maturidi mengatakan Nyak Sandang ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Operasi mata Nyak Sandang dilakukan Rabu, 28 Maret 2018. Tim medis dipimpin Kepala Departemen Mata RSPAD Gatot Subroto dokter Subandono Bambang Indrasto. Operasi juga diikuti dokter dari Tim Dokter Kepresidenan, yaitu Tjahjono D. Gondhowiardjo. Tindakan operasi dimulai pukul 08.30 dan rampung sekitar 09.00.
Baca juga: Nyak Sandang Sakit, Dirut Garuda Indonesia Datang Menjenguk
Menurut Subandono, mata kanan Nyak Sandang sempat dioperasi di Aceh dan hasilnya bagus. Namun retinanya sudah mengalami degenerasi karena faktor usia. Katarak di mata kiri matur cukup keras, sehingga tim dokter tidak bisa menilai bagian syaraf atau bagian belakang bola mata.
Dokter menyedot katarak yang matur dan keras itu. Meski prosesnya cukup rumit, tim dokter berhasil mengoperasi mata Nyak Sandang. Awalnya, tutur Subandono, jarak pandang Nyak Sandang hanya sekitar 15-20 sentimeter. Pascaoperasi, jarak padangnya bisa 1 meter, berikutnya 5 meter.