TEMPO.CO, Jakarta - Nyak Sandang, warga Aceh yang menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia, kini bisa melihat kembali. Operasi katarak yang dijalaninya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, sukses.
"Kondisi Nyak Sandang hari ini baik," kata perwakilan keluarga Nyak Sandang, Maturidi saat dihubungi, Senin, 2 April 2018.
Baca: Masa Rawat Nyak Sandang Diperpanjang seusai Operasi
Menurut Maturidi, pelindung mata yang dipasang seusai operasi kini sudah dilepas. "Rencananya Rabu kontrol, lalu keluar rumah sakit, tetapi belum pasti keluarnya. Tapi, rencananya pulang ke Aceh Hari Kamis," kata Maturidi.
Maturidi menambahkan, rencananya Nyak Sandang pulang ke rumahnya di Aceh pada Kamis, 5 April 2018, naik Garuda Indonesia. Rencananya penerbangan sekitar pukul 11.00.
Terkait keinginan Nyak Sandang yang ingin bertemu lagi dengan Presiden Joko Widodo, Maturidi belum mendapat informasi dari Istana Kepresiden.
Baca: Sukses Operasi Katarak, Nyak Sandang Ingin Melihat Wajah Jokowi
Nyak Sandang sebelumnya menjalani operasi mata pada Rabu, 28 Maret 2018, pukul 08.30-09.00. Tim medis dipimpin Kepala Departemen Mata RSPAD Gatot Subroto dokter Subandono Bambang Indrasto. Dokter dari Tim Dokter Kepresidenan, yaitu Tjahjono D. Gondhowiardjo juga ikut dalam operasi ini.
Menurut Subandono, mata kanan Nyak Sandang pernah dioperasi di Aceh dan hasilnya bagus. Namun retinanya sudah mengalami degenerasi karena faktor usia. Katarak di mata kiri matur cukup keras, sehingga tim dokter tidak bisa menilai bagian syaraf atau bagian belakang bola mata.
Meski prosesnya cukup rumit, tim dokter berhasil mengoperasi mata Nyak Sandang. Dokter menyedot katarak yang matur dan keras itu. Awalnya, tutur Subandono, jarak pandang Nyak Sandang hanya sekitar 15-20 sentimeter. Pascaoperasi, jarak padangnya bisa 1 meter, berikutnya 5 meter.