TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal Gatot Nurmantyo punya kiat menghadapi publik saat menjabat Panglima TNI. Mengakui kerap menghindari wawancara, Gatot punya alasan. “Saya punya Kapuspen. Ngapain (bertanya) ke saya? Ha-ha-ha...,” ujar Gatot sambil berkelakar saat mengunjungi kantor Tempo pada Selasa, 27 Maret 2018.
Kapuspen adalah Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. Gatot mengaku memaksimalkan fungsi Kapuspen selama menjabat. Tapi ini juga ada alasannya. “Kalau Kapuspen punya kesalahan, kan, itu Kapuspen yang ngomong,” ucap Gatot dengan sumringah menceritakan pengalamannya berkarier selama 37 tahun di TNI.
Baca:
Setelah Pensiun, Gatot Nurmantyo: Saya Bisa...
Gatot Nurmantyo: Cita-Cita Saya Memang Pensiun
Lantaran alasan-alasan itulah, kata Gatot, Panglima TNI jarang muncul di media. Menurut Gatot, posisi Panglima TNI sangat strategis. Jika dia terlalu sering muncul, orang akan menganggapnya biasa saja. “Tapi, kalau saya jarang nongol, begitu saat emergency, saya muncul, orang akan fokus.”
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu juga selalu mempertimbangkan kondisi politik dan keamanan sebelum menyampaikan pernyataan mengenai sejumlah isu tentang instansinya. Ia melihat situasi dan menahan diri. “Saya muncul ketika emergency. Yang penting, orang tahu wajah dan suara saya,” tutur Gatot.
Baca juga:
Gerindra: Pilpres 2019 Bukan Pertarungan Gatot...
Pertemuan Gatot Nurmantyo dan Prabowo...
Kini, semuanya berbeda setelah Gatot tak lagi menjabat Panglima TNI dan digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia kini leluasa bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto.
Gatot membantah semua pertemuan itu untuk kepentingan pemilihan presiden (pilpres) 2019. “Saya ingin menjadi orang yang merdeka setelah pensiun."