TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang masa pensiun pada 31 Maret 2018, Jenderal Gatot Nurmantyo melakukan safari media. Mantan Panglima TNI itu pun mengunjungi kantor Tempo pada 27 Maret 2018. Di hadapan tim redaksi Tempo, Gatot pun blak-blakan menjawab sejumlah isu yang dihadapi di penghujung masa jabatan panglimanya.
Raut wajah Gatot sumringah dalam obrolan selama 2,5 jam bercerita pengalaman selama 37 tahun kehidupan di TNI. “Saya menjadi perwira pada 1 Maret 1982, selama itu, saya mendedikasikan semua pikiran saya untuk TNI. Saya tidak mau setengah-setengah,” kata Gatot, yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Gatot mengungkapkan perasaannya menjelang masa pensiunnya. “Cita-cita saya memang pensiun,” kata dia. Menurut dia, memasuki masa pensiun berarti memiliki umur panjang dan tidak memiliki kesalahan apapun selama menjalankan tugas militernya. “Saya sederhana saja. Cita-cita saya kan pensiun.”
Simak: Jenderal Gatot Nurmantyo Ogah Bicara Pilpres
Gatot pun bercerita soal awal mula masuk ke dunia angkatan bersenjata. Ia meyakini cita-cita menjadi tentara bukan hanya dari dirinya, tetapi juga keluarganya. Sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara, ia sudah terlatih untuk membantu urusan rumah tangga keluarganya. “Bahkan uang belanja pun sudah diberikan kepada saya sejak kelas 5 SD, jadi, saya sudah terbiasa mengambil untung,” kata Gatot sambil tertawa berkelakar.
Hobi Gatot berkelahi. Suatu saat, menghabiskan masa kecilnya di Manado, Sulawesi Utara, Gatot memiliki sarung tinju. Ia mencari teman sepantaran, menantangnya untuk berkelahi. “Berani tidak melawan saya? Kalau menang, saya beri uang. Kadang-kadang pernah sampai babak-belur. Ha-ha-ha,” ujar Gatot mengenang masa lalunya.
Setelahnya, Gatot Nurmantyo banyak bercerita soal rencana setelah memasuki masa pensiunnya. Bukan tanpa sebab, nama Gatot ramai dibicarakan sebagai nama yang potensial dalam Pemilihan Presiden 2019. Ia pun bicara soal pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sampai soal kemungkinan dirinya maju dalam kontestasi pemilu mendatang.