Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempo dan Mahasiswa Melawan Kabar Kibul

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Anti-Hoax
Ilustrasi Anti-Hoax
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tempo bersama 300 mahasiswa hari ini melawan kabar kibul dalam program Tempo Goes to Campus di Kampus Stikom Al Khairiyah Cilegon. Acara Tempo Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Tempo Institute ini adalah cara Tempo membuka rahasia dapur Tempo kepada mahasiswa di sepuluh kota, yakni Cilegon, Bandung, Makassar, Palu, Ambon, Manado, Halmahera, Batam, Pontianak, dan Aceh.

“Kegiatan ini diadakan agar mahasiswa terlatih menulis kreatif berdasarkan fakta dan cerdas bermedia sosial,” kata Direktur Eksekutif Tempo Institute Mardiyah Chamim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 21 Maret 2018. Menurut dia, revolusi digital memiliki wajah buruk. Tak sedikit informasi palsu maupun ujaran kebencian menyebar di berbagai platform media sosial. Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan ada sekitar 800 ribu situs penyebar berita palsu dan ujaran kebencian.

Baca: Pemerintah dan Masyarakat Perlu Kerja Sama Berantas Hoax

Karena itu, kata Mardiyah, Tempo Goes to Campus ini  juga dirancang agar mahasiswa memahami kerja-kerja jurnalistik yang berkualitas dan bersama-sama melawan kabar kibul. Dalam acara ini, para jurnalis Tempo akan memaparkan cara kerja mereka dan membongkar rahasia dapur mereka. Mahasiswa akan memahami bagaimana Tempo mengumpulkan hasil pembuktiannya di lapangan dan menyatukan mozaik liputan menjadi sebuah cerita yang runut dan mudah dipahami masyarakat.

Wayan Agus Purnomo yang mewakili Tempo saat membuka acara di Cilegon menyatakan,  mahasiswa perlu dilibatkan dalam perjuangan melawan kabar kibul ini. “Tanggung jawab meredam hoaks bukan hanya tanggung jawab media, tetapi juga kita semua,” kata dia.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Perlukah Media Sosial Masuk Kurikulum Sekolah?

Selain pembicara dari Tempo, Tempo Goes to Campus akan mengundang pembicara dari komunitas antihoax, seperti  Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Yukepo.com, Siberkreasi, dan Indonesian Civil Society Watch (ICT Watch). “Kita akan berjejaring bersama melawan kicau kacau di media sosial, berita palsu, adu domba, dan pelintiran yang menyesatkan,” kata Dahlia Rera, Koordinator Acara Tempo Goes to Campus.

Dahlia menuturkan, selain pelatihan menulis kreatif dan memahami soal hoaks, kegiatan Tempo Goes to Campus akan menyeleksi duta antihoax, Mr. & Ms. Smart Netizen di kota setempat. Mereka yang terpilih akan mengkampanyekan gerakan antihoaks dengan tajuk #LawanKabarKibul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apakah Kamu Siap Jadi Pasukan Tangkal Hoax?

17 Oktober 2018

Aktivis Ratna Sarumpaet mengenakan rompi tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. Ratna Sarumpaet, tersangka penyebaran berita bohong atau <i>hoax</i> tentang penganiayaan dirinya, resmi menjadi tahanan Polda Metro Jaya hingga 20 hari. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Apakah Kamu Siap Jadi Pasukan Tangkal Hoax?

Banyak sekali konten di Internet yang berisi anjuran-anjuran agar kita tak ikut menyebarkan hoax.