TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra masih menutup peluang bagi calon presiden selain Prabowo Subianto untuk diusung partainya. Termasuk, peluang mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Kalau (dideklarasikan) jadi (calon) presiden enggak mungkin," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Habiburokhman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Maret 2018. Walaupun, menurut dia, Gatot adalah sosok negarawan yang sangat berkualitas.
Habiburokhman selanjutnya memiliki saran untuk perwira TNI bintang empat itu. Menurut dia, sang jenderal mesti masuk partai politik dulu bila memang serius ingin menjadi presiden. "Dukung salah satu parpol, bantu besarkan untuk mendapat 20 persen (dari total kursi DPR)," ujarnya.
Baca juga: Peluang Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Maju Versi SMRC
Dengan begitu, kata Habiburokhman, Gatot selanjutnya bisa melenggang menjadi calon presiden pada Pilpres berikutnya, yakni tahun 2024. Salah satu syarat untuk bisa melaju menjadi calon presiden 2019 adalah diajukan oleh partai atau koalisi partai yang memiliki jumlah kursi di DPR sekurangnya 20 persen pada pemilu sebelumnya.
Kelompok yang menamakan diri Selendang Putih Nusantara direncanakan bakal mendeklarasikan Gatot Nurmantyo sebagai bakal calon presiden 2019 pada April mendatang setelah dia resmi pensiun. "Insya Allah (akan segera deklarasi)," ujar Ketua Relawan Selendang Putih Nusantara Rama Yumatha.
Relawan Selendang Putih Nusantara mengklaim sebagai tim yang beroperasi secara mandiri. Sampai saat ini belum ada partai yang secara gamblang mengatakan bakal mendukung Gatot pada Pilpres 2019.
Baca juga: PKS: Gatot Nurmantyo Harus Mulai Dekati Parpol
Menurut Habiburokhman, langkah itu memang langkah yang perlu dilakukan oleh Gatot Nurmantyo. Dia mengatakan dalam berpolitik seseorang haruslah melalui proses-proses. "Jadi tidak ujug-ujug (tiba-tiba)," kata dia.