Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Butuh 200 Alat Peringatan Dini Longsor, Pangandaran Cuma Punya 4

image-gnews
Ilustrasi tanah longsor. thepoliticalcarnival.net
Ilustrasi tanah longsor. thepoliticalcarnival.net
Iklan

TEMPO.CO, Pangandaran - Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menempati peringkat 16 daerah rawan bencana seperti longsor se-Indonesia.

"Pangandaran peringkat 16 dari 500 kota kabupaten di Indonesia," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena saat peresmian BI Corner di SMA 1 Pangandaran, Rabu 14 Maret 2018.

Baca juga: Banjir dan Longsor Melanda Pangandaran, 4

Meski rawan bencana, keberadaan alat peringatan dini bencana longsor, banjir, dan tsunami masih minim di wilayah Kabupaten Pangandaran. Nana mengatakan, alat peringatan dini longsor baru ada 4 unit di Pangandaran. "Di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih ada empat," kata dia.

Pangandaran sendiri, menurut Nana, membutuhkan lebih dari 200 unit alat peringatan dini atau early warning system (EWS) longsor. Titik rawan longsor tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten ini. "Ada 200 titik lagi (yang butuh pemasangan alat peringatan bencana)," katanya.

Cara kerja alat peringatan dini longsor, Nana mengatakan, jika ada pergerakan tanah sirene pada alat itu akan berbunyi. Alat ini sudah diatur. "Jika pergeseran tanah 8 sampai 10 sentimeter, sirine berbunyi. Warga harus dievakuasi," ujarnya.

Alat EWS banjir yang berada di Pangandaran, lanjut Nana baru terpasang di satu lokasi di Sukanagara dan Kalijati, Kecamatan Padaherang. Jumlah tersebut jauh dari ideal.

"Kalau EWS banjir butuh sekitar 10 unit. Saat level banjir tertentu, sirene berbunyi," katanya. Selain alat peringatan dini longsor dan banjir, Pangandaran juga butuh alat peringatan dini tsunami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini ada 14 alat peringatan dini tsunami. Namun dari jumlah tersebut hanya dua unit yang berfungsi. Sisanya rusak.

Kerusakan alat tersebut disebabkan karena komponen sudah rusak, korosi karena sudah lama dipasang sejak Tsunami Pangandaran tahun 2008. "Alat yang rusak masih manual," ucap Nana.

Alat EWS Tsunami yang masih berfungsi terpasang di Bojong Salawe dan di Kantor Telkom Pangandaran. "Yang dua (bantuan) dari BMKG," kata Nana. Idealnya, menurut dia, di Pangandaran harus ada sekitar 30 unit EWS Tsunami.

Panjang pantai di wilayah Pangandaran sepanjang 91 kilometer. Sedangkan jangkauan alat tersebut sejauh 2 kilometer. "Jika 91 km dibagi dua berarti harus ada 46 unit. Ya idealnya punya 30-an alat," katanya.

Pada peresmian BI Corner, Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya memberi bantuan kepada Pemkab Pangandaran sebesar Rp 140 juta. Bantuan itu untuk penyediaan EWS longsor dan banjir.

"Kami membantu karena memang kita lihat Pangandaran merupakan daerah relatif rawan (terjadi) bencana dari sisi longsor dan banjir," kata Kepala BI Tasikmalaya, Heru Saptaji.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

3 jam lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

1 hari lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

11 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

11 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

11 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

12 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

12 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)