TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 34 Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra direncanakan berkumpul pada Senin malam, 12 Maret 2018. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti deklarasi DPD Gerindra DKI Jakarta untuk mencalonkan Prabowo sebagai presiden dalam pemilihan umum 2019.
"Fasilitator pertemuan DPD Gerindra DKI, ini menindak lanjuti deklarasi kemarin," kata Andre saat dihubungi, di Jakarta pada Senin, 12 Maret 2018. Meski begitu, ia mengatakan Ketua Umum Prabowo Subianto tak dapat menghadiri pertemuan tersebut.
Baca: Alasan Prabowo Subianto Tak Hadiri Deklarasi Capres oleh Gerindra
Rencananya pertemuan bakal digelar di Hotel Double 3, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan berlangsung pukul 19.00 dengan difasilitasi Ketua DPD Partai Gerindra M. Taufik. "Dalam rangka menindaklanjuti hasil dari deklarasi-deklarasi yang dilakukan di seluruh Indonesia," ujarnya.
Andre mengatakan bahwa pertemuan itu untuk membahas langkah-langkah mendorong Dewan Pimpinan Pusat Gerindra segera mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden. Nantinya, kata Andre, "Deklarasi kemarin akan dibahas di Rapat DPP dan juga di Rakernas," kata dia.
Baca: 4 Pertimbangan Prabowo Subianto Sebelum Maju Jadi Capres 2019
Pada Ahad, 11 Maret 2018, DPD Gerindra DKI Jakarta mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019. Deklarasi ini, kata Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra, M. Taufik, adalah bentuk penyerapan suara masyarakat, khususnya di DKI Jakarta, untuk menyampaikan aspirasi kepada pengurus pusat agar segera mencalonkan sang ketua umum sebagai capres.
Prabowo tak hadir dalam deklarasi tersebut. Sebab, kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Prabowo sedang berada di luar negeri. Ia menyebutkan Prabowo akan kembali ke Indonesia pada 15 Maret 2018.
Prabowo Subianto digadang-gadang Partai Gerindra menjadi calon presiden yang diusung pada Pemilu 2019. Prabowo kemungkinan bakal berkompetisi dengan Joko Widodo, calon presiden yang resmi diusung PDI Perjuangan yang antara lain sudah didukung oleh Partai Golkar, Hanura, NasDem, dan PPP.