TEMPO.CO, Bogor - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY optimistis partainya bisa memenangkan pemilihan umum 2019. Sejumlah strategi sudah siap dijalankan.
SBY mengatakan salah satu sumber optimisme itu berasal dari kekalahan partai pada pemilu 2014 setelah bersinar di pemilu 2004. "Demokrat belajar dari pengalaman masa lalu," kata dia di SICC, Bogor pada Sabtu, 10 Maret 2018.
Baca: SBY: Demokrat Akan Usung Capres dan Cawapres di Pilpres 2019
SBY mengatakan kekalahan itu salah satunya disebabkan kasus korupsi yang menjerat sejumlah kader partai. Dia mengatakan banyak kader partai lain yang juga terlibat korupsi. Namun dia mengklaim Demokrat mengalami dampak terbesar lantaran berada di pemerintahan.
Dalam empat tahun terakhir ini, SBY memastikan jumlah kader Demokrat yang terlibat korupsi tinggal sedikit. Dia mengajak para kadernya untuk mempertahankan kondisi tersebut sehingga kepercayaan masyarakat kembali terbangun.
Faktor lain yang membuat Demokrat kalah dalam pemilu 2004, kata SBY, adalah tak ada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai saat itu. Belajar dari pengalaman itu, tahun depan Demokrat akan mengusung pasangan calon dalam pemilu 2019.
Baca: SBY: Nomor 14 untuk Demokrat, Mirip Abad Kejayaan Majapahit
"Beberapa bulan mendatang putra atau putri terbaik bangsa yang Demokrat nilai cakap dan mampu memimpin Indonesia akan kami umumkan sebagai pasangan calon yang akan diusung Partai Demokrat," kata SBY.
Pembahasan soal pemenangan partai dalam pemilu 2019 akan dibahas dalam rapimnas Partai Demokrat di SICC, Bogor pada 10-11 Maret 2018. Rapat ini dihadiri oleh sekitar 11 kader di seluruh Indonesia.
Rapimnas Demokrat dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Hadir mendampingi presiden antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, dan Koordinator Staf Kepresidenan Teten Masduki. Hadir pula mantan Wakil Presiden Boediono, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasmas) Agus Harimurti Yudhoyono dan istrinya Annisa Pohan, Eddhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Alia Rajasa, serta Ani Yudhoyono.