TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berkunjung ke Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat, Selasa, 6 Maret 2018. Ia datang bersama Rina Emilda untuk turut memperingati hari jadi Tempo yang ke-47. “Semoga Tempo tetap konsisten menjaga harapan masyarakat Indonesia untuk menyajikan fakta-fakta dan kebenaran yang solid,” kata Novel.
Dalam kesempatan itu Novel menyerahkan cindera mata kepada Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk, Toriq Hadad. Pada cinderamata tertulis dua kalimat pendek, yaitu "Berani tidak mengurangi umur, takut juga tidak menambah umurmu. Jadi, jangan memilih takut”.
Novel berharap, di usia yang sekarang ini Tempo tetap bisa menyajikan pemberitaan yang obyektif dan tidak memihak kepada kepentingan golongan.
Majalah Tempo pertama kali terbit pada 6 Maret 1971. Kemunculan Tempo itu diawali oleh sekumpulan anak muda yang bermimpi untuk menerbutkan majalah berita mingguan. Mereka antara lain Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono, dan Usamah. Mimpi itu diwujudkan pada 1969 dengan terbitnya majalah berita mingguan bernama Ekspres.
Usia Ekspres tidak panjang. Goenawan dan teman-temannya hengkang dari Ekspres pada 1970 karan adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pemilik modal. Dari sinilah akhirnya berdiri PT Grafiti Pers, perusahaan yang menerbitkan majalah Tempo pada 1971.
Selain Novel Baswedan, peringatan ulang tahun Tempo ini dihadiri juga oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan sejumlah tokoh.