Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kendala Tim SAR Mencari Korban Hilang Longsor Brebes

image-gnews
Tim evakuasi menyiramkan air untuk mempermudah proses pencarian lima korban tanah longsor di Dukuh Luwung Desa Plompong Sirampog Brebes, Kamis (7/2). TEMPO/Aris Andrianto
Tim evakuasi menyiramkan air untuk mempermudah proses pencarian lima korban tanah longsor di Dukuh Luwung Desa Plompong Sirampog Brebes, Kamis (7/2). TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pencarian korban hilang dalam bencana longsor di Desa Pasir Panjang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terkendala sejumlah hal. Salah satunya adalah akses yang tertutup.

Hingga saat ini, menurut Sutopo, tim SAR masih belum bisa menjangkau longsoran bagian tengah dan atas. "Potensi longsor susulan masih tinggi," kata dia di kantor BNPB, Jakarta Timur, pada Jumat, 23 Februari 2018.

Sutopo menuturkan material longsor berupa tanah gembur yang mudah ambles. Ditambah lagi, longsor yang terjadi pada Kamis pagi, menutupi badan sungai sehingga tercipta lumpur yang menyulitkan pergerakan tim SAR.

Baca: BNPB: Longsor di Brebes Murni Bencana Alam

Tim SAR saat ini bekerja dengan membentuk empat tim. Masing-masing bekerja di daerah berbeda, yaitu di bagian atas, bawah, dan tengah longsoran serta menyusuri sungai.

Pencarian sebelumnya dilakukan secara manual menggunakan sekop dan pacul hingga tiga alat berat tiba Jumat siang. Sutopo menuturkan alat berat yang dibutuhkan masih kurang. "Bagi siapa pun yang ingin membantu silakan berkoordinasi dengan Dandim Brebes sebagai koordinator," kata dia.

Sutopo mengatakan cuaca juga berpengaruh dalam bencana tersebut. Sebab, Februari merupakan puncak musim hujan. Hujan deras berpotensi menimbulkan longsor susulan. "Tim SAR menghentikan pencarian sementara jika langit mendung dan gelap hingga cuaca kembali aman demi keselamatan para pencari korban," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Longsor Brebes, Korban Meninggal Bertambah Jadi 7 Orang

Saat ini, 550 personel gabungan terjun di lapangan untuk pencarian, penyelamatan, dan evakuasi longsor Brebes. Menurut Sutopo, jumlahnya akan terus bertambah karena relawan dan petugas terus berdatangan.

Terlebih setelah Bupati Brebes menyatakan status tanggap darurat selama 14 hari sejak 22 Maret hingga 7 Maret. "Dengan status ini akan ada kemudahan akses di dalam penggunaan anggaran, pengerahan personel, logistik, aspek manajerial, dan lainnya," kata Sutopo.

BNPB mencatat hingga pukul 12.00 WIB, hari ini, terdapat 13 orang yang masih hilang. Sedangkan tujuh orang dinyatakan meninggal. Longsor ini juga menyebabkan lima orang terluka. Mereka saat ini masing-masing berada di RS Banyumas, RS Majenang, dan tiga orang di Puskesmas Bentar.

Ada 245 orang yang mengungsi akibat longsor. Sutopo menuturkan, tim penyelamat telah mendirikan tempat pengungsian dan dapur umum.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

4 hari lalu

Perekaman suara bumi di Cisewu,  Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)
Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.


Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

25 hari lalu

Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

Longsor terjadi karena penanganan lereng yang kurang sesuai dengan standar.


Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

26 hari lalu

Longsor tembok penahan tanah di perumahan Bukit Cibogo Living, di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin 7 Oktober 2024. (Dok.BPBD Jabar)
Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

Total 12 rumah menjadi korban dan harus dikosongkan sementara pengembang dan dinas terkait mencari cara mengatasi bencana longsor tersebut.


Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

33 hari lalu

Warga mengumpulkan material yang bisa digunakan lagi serta membersihkan reruntuhan rumah yang roboh diterjang longsor di Kampung Pasir Tumenggung, Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 26 September 2024. Empat rumah yang dihuni 16 jiwa rusak dihantam tanah longsor yang dipicu hujan lebat pada Rabu sore 25 September 2024. Tidak ada korban fatal dalam perisitiwa tersebut. TEMPO/Prima mulia
Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

Artikel ihwal fitur peninjau potensi longsor yang dikembangkan peneliti BRIN masuk dalam jajaran Top 3 Tekno, Rabu, 2 Oktober 2024.


Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

34 hari lalu

Lokasi tanah longsor di Kabupaten Solok. Humas BNPB
Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

Model dinilai cukup baik dalam memprediksi kestabilan lereng akibat hujan secara spasial untuk area rawan longsor.


Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

37 hari lalu

H - 2 pencarian korban longsor di Kabupaten Solok yang dilakukan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Marinir dan masyarakat. Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A.
Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Sabtu 28 September 2024, memperbarui data korban longsor di Solok menjadi 25 orang.


Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

37 hari lalu

Proses Evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Jumat 27 September 2024. Foto : Masyarakat
Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

Hasran Basrial, warga Kabupaten Solok Selatan, mengetahui cukup lama bahwa ponakannya bekerja menambang emas.


Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

37 hari lalu

Kasi OPS Kantor SAR Kelas A Padang Hendri saat diwawancarai TEMPO pada Sabtu 28 September 2024 di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. TEMPO/Fachri Hamzah
Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

Proses evakuasi korban longsor dari tambang emas di Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok terus berjalan. Data terbaru, korban meninggal 11 orang.


Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

38 hari lalu

Proses Evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Jumat 27 September 2024. Foto : Masyarakat
Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.


Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

54 hari lalu

Banjir di Jalan Raya Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung, Rabu pagi, 11 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

Sebanyak 50 rumah yang dihuni 60 keluarga atau 180 orang terendam banjir hingga ketinggian 120 sentimeter di Kampung Bojong Salak.